Pedagang kopi di Kampung Gabus, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Irwansyah, merasakan kekecewaan mendalam. Warung kopinya dibongkar Satpol PP atas perintah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, pada Rabu, 18 Juni 2025. Kejadian ini membuatnya berubah pikiran tentang pilihan politiknya di masa mendatang.
Kehilangan mata pencaharian menjadi kekhawatiran utama Irwansyah. Ia berjualan kopi dengan harga sangat terjangkau, Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per cangkir, untuk menghidupi keluarganya. Pembongkaran warungnya membuatnya merasa kehilangan sumber pendapatan utama.
Kekecewaan Mendalam dari Pendukung Dedi Mulyadi
Irwansyah mengungkapkan rasa kecewanya secara terbuka. Ia menyatakan tidak akan memilih Dedi Mulyadi lagi pada pemilihan berikutnya. Sebagian besar warga Kampung Gabus yang berjualan di bantaran saluran irigasi Jalan Kong Isah merupakan pendukung Dedi Mulyadi. Pembongkaran warung-warung mereka dianggap sebagai pengkhianatan atas kepercayaan yang telah diberikan.
Ia mengaku pasrah dengan keputusan pemerintah. Namun, kekecewaan atas minimnya sosialisasi sebelum pembongkaran tetap terasa. Pernyataan “Ya terserah pemerintah mau diganti ya syukur, kalau enggak ya sudah, saya ikhlasin, paling Dedi Mulyadi satu periode,” menunjukkan kekecewaan mendalam dan sikap pasrah yang dibalut dengan sedikit sindiran.
Minimnya Sosialisasi Sebelum Pembongkaran
Irwansyah menjelaskan bahwa Gubernur Dedi Mulyadi pernah mengunjungi Kampung Gabus. Namun, kunjungan tersebut tidak dibarengi dengan informasi mengenai rencana penertiban bangunan liar.
Surat peringatan baru diterima warga menjelang eksekusi pembongkaran. Hal ini membuat warga merasa diabaikan dan tidak diberi kesempatan untuk mempersiapkan diri. Irwansyah menyayangkan hal ini dengan mengatakan, “Enggak dikasih tahu (saat Dedi Mulyadi berkunjung ke Kampung Gabus), cuma ngonten doang.”
50 Bangunan Liar Rata dengan Tanah
Sebanyak 50 bangunan liar di lahan milik Perum Jasa Tirta dibongkar Satpol PP Kabupaten Bekasi. Instruksi pembongkaran tersebut disampaikan Dedi Mulyadi melalui Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, setelah kunjungan gubernur ke wilayah tersebut.
Kepala Bidang Trantib Satpol PP, Ganda Sasmita, menjelaskan kronologi kejadian. Pembongkaran dilakukan pukul 10.00 WIB setelah pembacaan berita acara di hadapan warga. Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana membangun fasilitas pengelolaan sumber daya air di lokasi tersebut.
Nasib Irwansyah Pasca-Pembongkaran
Irwansyah masih kebingungan mencari lokasi berjualan yang baru. Ia menghadapi kesulitan karena keterbatasan modal dan minimnya pilihan lokasi yang sesuai.
Kehilangan tempat berjualan mengancam mata pencahariannya. Kehidupan ekonomi keluarganya kini berada di ujung tanduk akibat peristiwa ini.
Kejadian ini menjadi sorotan, khususnya mengenai pentingnya komunikasi dan sosialisasi yang memadai dalam program pemerintah. Agar program pemerintah tersebut berjalan lancar dan tidak menimbulkan gejolak sosial, transparansi dan komunikasi yang efektif sangat penting. Peristiwa di Kampung Gabus ini menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah daerah dalam menjalankan program pembangunan. Semoga ke depan, hal serupa dapat dihindari.