Tren naturalisasi pemain sepak bola tengah melanda Asia Tenggara. Vietnam, salah satu negara yang terdampak, kini tengah melakukan langkah besar untuk meningkatkan daya saing tim nasionalnya di kancah internasional. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap peningkatan performa negara-negara tetangga yang juga memanfaatkan strategi naturalisasi pemain.
Bukan hanya sekedar strategi, perubahan besar dalam regulasi kewarganegaraan pun dilakukan Vietnam. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya komitmen mereka untuk memperkuat tim nasional sepak bola.
Revolusi Kewarganegaraan Vietnam demi Sepak Bola
Vietnam baru-baru ini merevisi undang-undang kewarganegaraan. Perubahan signifikan ini memungkinkan pemain asing berdarah Vietnam atau yang berkontribusi besar bagi negara tersebut untuk mendapatkan kewarganegaraan Vietnam tanpa harus melepaskan kewarganegaraan asalnya.
Langkah ini merupakan terobosan besar. Sebelumnya, Vietnam melarang kewarganegaraan ganda. Perubahan ini menjadi bukti komitmen Vietnam untuk meningkatkan prestasi tim nasionalnya.
Didorong oleh kekalahan dari Malaysia—yang banyak menggunakan pemain naturalisasi—Vietnam mempercepat revisi undang-undang ini. Ini menandakan betapa besar pengaruh rivalitas antar negara dalam pengambilan kebijakan di bidang olahraga.
Daftar Pemain yang Menjadi Target Naturalisasi Vietnam
Sejumlah nama pemain asing telah masuk radar naturalisasi Vietnam. Salah satu yang paling menonjol adalah Hendrio, gelandang serang jebolan La Masia, akademi sepak bola legendaris milik Barcelona.
Selain Hendrio, beberapa nama lain yang dipertimbangkan antara lain Gustavo Santos dan Magno (Brasil), Rimario (Jamaika), Olaha (Nigeria), serta Kevin Vanbher (Prancis). Masing-masing pemain memiliki potensi untuk memperkuat lini tertentu di tim nasional Vietnam.
Proses naturalisasi ini tidak hanya berfokus pada pemain senior. Vietnam juga berinvestasi besar dalam pembinaan pemain muda dan menjalin komunikasi dengan diaspora Vietnam di berbagai negara seperti Amerika Serikat dan Australia.
Strategi Jangka Panjang dan Tantangan yang Dihadapi
Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) menargetkan agar pemain keturunan Vietnam di luar negeri dapat kembali dan berkontribusi untuk tim nasional. Ini menunjukkan strategi jangka panjang VFF dalam membangun kekuatan tim nasional.
Namun, VFF menyadari bahwa naturalisasi bukanlah solusi permanen. Mereka menekankan pentingnya membangun pondasi sepak bola yang kuat dari level akar rumput, mulai dari V.League hingga tim nasional junior.
Pernyataan resmi Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Vietnam menegaskan hal tersebut. Naturalisasi hanya solusi jangka pendek, dan ketergantungan berlebihan dapat berdampak negatif bagi perkembangan sepak bola Vietnam.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, turut berkomentar mengenai langkah ambisius Vietnam. Ia mengingatkan Indonesia untuk tidak jemawa dan terus berbenah. Indonesia, sebagai pionir naturalisasi di Asia Tenggara, perlu menjaga konsistensi dan meningkatkan kualitas tim nasional.
Indonesia, dengan pemain keturunan seperti Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, dan Jay Idzes, telah menunjukkan kesuksesan strategi naturalisasi dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun, keberhasilan ini tidak boleh membuat Indonesia lengah.
Persaingan di Asia Tenggara semakin ketat. Vietnam, dengan komitmen dan strateginya yang terintegrasi, siap menjadi penantang serius bagi Indonesia dan negara-negara lain di kawasan tersebut. Tantangan terbesar bagi kedua negara adalah bagaimana menyeimbangkan strategi jangka pendek naturalisasi dengan pembangunan sepak bola yang berkelanjutan.