Ustadz Dr. HM Yahya Waloni, 55 tahun, meninggal dunia secara mendadak di Makassar, Sulawesi Selatan. Kejadian tragis ini terjadi pada Jumat, 6 Juni 2025, saat beliau tengah menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Darul Falah, Minasa Upa, Kecamatan Rappocini. Kabar duka ini mengejutkan banyak pihak, mengingat beliau tengah bersemangat menyampaikan pesan keagamaan.
Kematian Ustadz Yahya Waloni terjadi saat khutbah Jumat kedua, tepat sebelum doa penutup. Menurut saksi mata, beliau sempat memegangi dadanya sebelum akhirnya terduduk di mimbar. Kejadian ini langsung menimbulkan kepanikan di kalangan jamaah.
Detik-Detik Terakhir Ustadz Yahya Waloni
Para jamaah dan pengurus masjid segera melarikan Ustadz Yahya ke RS Klinik Bahagia Minasa Upa yang berjarak sekitar 100 meter dari masjid. Sayangnya, nyawa beliau tak tertolong. Jenazah beliau disemayamkan sementara di samping mimbar masjid sebelum akhirnya diterbangkan ke Jakarta.
Sekretaris Pengurus Masjid Darul Falah, Harfan Jaya Sakti, yang berada di shaf pertama, menyatakan bahwa Ustadz Yahya sempat menyampaikan pesan penting tentang tauhid kepada Allah SWT sebelum kejadian. Beliau masih tampak tegar dan bersemangat dalam menyampaikan khutbah.
Khotbah Idul Adha dan Persiapan Khutbah Jumat
Sebelum kejadian, Ustadz Yahya Waloni telah dijadwalkan sebagai khatib Jumat di Masjid Darul Falah. Beliau bahkan telah memberikan khotbah Idul Adha di sebuah masjid di pusat Kota Makassar pada pagi harinya. Bersama istri, Sitti Mutmainnah, beliau menginap di Hotel Prima.
Panitia menjemput Ustadz Yahya sekitar pukul 10.30 Wita. Beliau sempat menyaksikan penyembelihan hewan kurban sebelum menyampaikan khutbah Jumat yang bertema “Kekuatan Iman melalui ujian Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.”
Kesaksian Jamaah dan Prosesi Pemakaman
Khotbah Jumat pertama berlangsung sekitar 15 menit dan disimak lebih dari 200 jamaah. Prof. Dr. Syahruddin Usman, guru besar UIN Alauddin Makassar, yang berada di lantai dua masjid, menyatakan bahwa beliau mendengarkan khutbah dengan jelas.
Namun, saat akan memulai khutbah kedua, Ustadz Yahya tiba-tiba memegang dada dan terjatuh. Beberapa jamaah awalnya mengira beliau ingin minum air, namun beliau kemudian terduduk dan langsung mendapat pertolongan. Shalat Jumat sempat tertunda sebelum akhirnya dilanjutkan setelah jenazah dibawa ke rumah sakit. Istri beliau terlihat duduk di belakang ambulans.
Setelah proses di rumah sakit, jenazah Ustadz Yahya kemudian dibawa kembali ke masjid sekitar pukul 13.45 Wita. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, jamaah, dan seluruh masyarakat yang mengenal sosoknya. Kisah ini menjadi pengingat akan betapa singkat dan tak terduga perjalanan hidup manusia. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT.