Ustadz Yahya Waloni, pendakwah yang dikenal luas, meninggal dunia secara mendadak pada Jumat siang, 6 Juni 2025. Kepergiannya yang mengejutkan terjadi di Masjid Darul Falah, Makassar, saat beliau tengah menyampaikan khotbah Jumat. Sekitar 200 jemaah menyaksikan peristiwa tersebut. Kabar duka ini langsung menyebar luas dan mengundang simpati dari berbagai kalangan.
Detik-Detik Terakhir Ustadz Yahya Waloni di Mimbar
Ustadz Yahya Waloni, yang telah dijadwalkan sebagai khatib sejak pekan sebelumnya, terlihat sehat dan bugar sebelum peristiwa nahas tersebut. Beliau bahkan sempat menyampaikan khotbah Idul Adha di masjid lain di Makassar pagi harinya.
Setelah menunaikan ibadah Idul Adha, beliau bersama istri, Sitti Mutmainnah, menginap di Hotel Prima. Panitia menjemput beliau sekitar pukul 10.30 WITA dan beliau sempat menyaksikan penyembelihan hewan kurban di masjid.
Khotbah Terakhir yang Menggetarkan
Khotbah Jumat yang disampaikan Ustadz Yahya Waloni bertemakan kekuatan iman. Beliau mengisahkan ujian Nabi Ibrahim yang diperintahkan menyembelih putranya, Ismail, sebagai bukti ketaatan seorang hamba. Khotbah berlangsung khidmat sekitar 15 menit, dan diikuti dengan seksama oleh para jemaah.
Salah satu jemaah, Syahruddin Usman, guru besar Tarbiyah UIN, menyatakan dirinya mengikuti khotbah dari lantai dua dan terkesan dengan pesan-pesan yang disampaikan. Suasana khusyuk menyelimuti masjid hingga menjelang akhir khotbah.
Kematian Mendadak di Tengah Khotbah
Setelah khotbah pertama dan jeda singkat, Ustadz Yahya Waloni kembali berdiri untuk menyampaikan khotbah kedua. Beliau menyampaikan pesan tanpa teks, melantunkan selawat, kemudian tiba-tiba memegang dada dan terjatuh di mimbar.
Para jemaah di saf depan panik. Imam dan pengurus masjid segera memberikan pertolongan. Harfan Jaya Sakti, sekretaris pengurus masjid dan saksi mata, menduga Ustadz Yahya Waloni hendak minum air, namun beliau langsung terduduk.
Mata Ustadz Yahya Waloni sempat terbuka, namun beliau tampak sudah dalam kondisi kritis. Shalat Jumat pun sempat terhenti. Kejadian ini meninggalkan duka mendalam bagi jemaah dan seluruh yang mengenalnya. Kepergiannya menjadi pengingat akan singkatnya kehidupan dan pentingnya mempersiapkan diri di hadapan Sang Pencipta. Semoga Allah SWT menerima segala amal baiknya dan memberikan ketabahan kepada keluarga yang ditinggalkan.