Thailand mengalami penurunan jumlah kunjungan wisatawan asing pada semester pertama tahun 2025. Meskipun demikian, negara Gajah Putih ini tetap menjadi destinasi populer, khususnya bagi wisatawan dari Asia Tenggara.
Malaysia kini menjadi negara asal wisatawan terbesar ke Thailand, menggeser posisi China yang sebelumnya mendominasi. Data terbaru mengungkapkan dinamika menarik dalam sektor pariwisata Thailand yang perlu dikaji lebih lanjut.
Malaysia Salip China sebagai Sumber Wisatawan Terbesar
Sepanjang tahun 2025, Thailand mencatat kedatangan 2,04 juta wisatawan dari Malaysia.
Jumlah ini mengalahkan kunjungan wisatawan dari China yang mencapai 2,02 juta orang, menempatkan Negeri Tirai Bambu di posisi kedua.
India, Rusia, dan Korea Selatan menyusul sebagai negara asal wisatawan dengan jumlah kunjungan terbesar ke Thailand.
Penurunan Kunjungan Wisatawan Asing dan Dampaknya
Hingga 8 Juni 2025, total kunjungan wisatawan asing ke Thailand mencapai 15 juta orang.
Angka ini menunjukkan penurunan 2,87% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh kekhawatiran wisatawan China terkait keamanan, khususnya setelah insiden penculikan aktor Xing Xing pada Januari 2025.
Meningkatnya kasus penipuan dan kejahatan lainnya juga turut mengurangi minat wisatawan China untuk mengunjungi Thailand.
Bank Sentral Thailand memproyeksikan jumlah kunjungan wisatawan China tahun ini hanya sekitar lima juta orang, turun 25% dari tahun 2024.
Target total kunjungan wisatawan asing tahun ini pun direvisi dari 39,5 juta menjadi 37,5 juta orang.
Upaya Pemerintah Thailand Mengatasi Penurunan Kunjungan Wisatawan
Pada tahun 2024, Thailand berhasil menarik lebih dari 35 juta wisatawan, dengan 6,7 juta di antaranya berasal dari China.
Data hingga Mei 2025 menunjukkan jumlah wisatawan China baru mencapai 1,83 juta orang.
Pemerintah Thailand berupaya meningkatkan daya saing pariwisata global untuk mengatasi penurunan ini.
Ketua Dewan Pariwisata Thailand (TCT), Chai Arunanondchai, menekankan pentingnya penanganan masalah keamanan dan kejahatan untuk mengembalikan kepercayaan wisatawan.
Ia menyoroti perlunya kerja sama antar lembaga, sistem pemantauan yang efektif, dan regulasi yang jelas terkait ganja untuk mencegah penyalahgunaan oleh wisatawan asing.
Sektor pariwisata Thailand, yang menciptakan 4,4 juta lapangan kerja, menghadapi ketidakpastian akibat gejolak geopolitik global.
Pemerintah perlu segera mengatasi masalah lama seperti penipuan dan pemalsuan dokumen turis, serta menindak tegas kejahatan terkait.
Ke depan, strategi yang komprehensif dan kolaboratif antara pemerintah, pelaku industri pariwisata, dan pihak keamanan sangat krusial untuk memulihkan citra Thailand sebagai destinasi wisata yang aman dan menarik bagi wisatawan mancanegara. Pemulihan kepercayaan wisatawan, khususnya dari pasar China, menjadi kunci kebangkitan sektor pariwisata Thailand.