Tragedi Kecelakaan di Sukabumi: Pasangan Suami Istri Terjatuh ke Sungai
Sebuah kecelakaan tragis menimpa pasangan suami istri asal Kelurahan Bondongan, Bogor Selatan, Jawa Barat, Minggu (8/6/2025). Hapid Hartono (70), seorang purnawirawan TNI, dan istrinya, Hatini (61), menjadi korban kecelakaan di Jalan Alternatif Nagrak-Munjul, Kabupaten Sukabumi. Kejadian ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat mereka.
Kecelakaan tersebut terjadi di jalur alternatif yang tidak dikenal oleh korban. Kondisi jalan yang berliku dan kurangnya pemahaman medan diduga menjadi penyebab utama kecelakaan.
Kronologi Kecelakaan di Jalan Alternatif Nagrak-Munjul
Hapid mengendarai sepeda motor Honda Vario bersama istrinya. Saat melintasi tikungan ke kiri di Jalan Alternatif Nagrak-Munjul, sepeda motor yang dikendarainya kehilangan kendali.
Rem sepeda motor juga dilaporkan tidak berfungsi optimal. Kondisi jalan yang licin dan menurun kemungkinan memperparah situasi.
Akibatnya, sepeda motor tersebut terperosok ke dalam sungai dengan kedalaman sekitar 15 meter. Kejadian ini terjadi di Kampung Ciganas, RT 01 RW 02, Desa Ciambar, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi.
Kondisi Korban dan Penanganan Medis
Hapid, sang suami, meninggal dunia di tempat kejadian. Petugas kepolisian dan tim medis langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi.
Sementara itu, Hatini mengalami luka memar dan lecet di bagian perut serta luka pada pipi. Ia segera dilarikan ke RSUD Sekarwangi Cibadak, Sukabumi untuk mendapatkan perawatan intensif.
Kondisi Hatini hingga saat ini masih dalam pengawasan tim medis. Pihak keluarga terus memantau perkembangan kesehatannya.
Penyebab Kecelakaan dan Imbauan Kepolisian
Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi, Ipda Wangsing Edhi Wibowo, menjelaskan bahwa Hapid diduga kehilangan kendali karena tidak terbiasa dengan jalur alternatif tersebut.
“Informasi yang kami terima, mereka mencari alternatif jalur untuk menghindari kemacetan,” jelas Ipda Wangsing. Hal ini mengindikasikan pentingnya memilih jalur yang aman dan sudah familiar.
Polisi mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berkendara, terutama di jalan-jalan alternatif yang belum dikenal. Mengetahui kondisi jalan dan memastikan kondisi kendaraan prima sangat penting untuk mencegah kecelakaan. Memahami batas kemampuan dan kondisi fisik saat berkendara juga menjadi faktor penentu keselamatan.
Pentingnya pengecekan berkala pada kendaraan, khususnya sistem pengereman, juga ditekankan. Kondisi kendaraan yang prima dan pengecekan rutin dapat meminimalisir risiko kecelakaan.
Kecelakaan ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan berkendara. Mempelajari rute terlebih dahulu, memastikan kondisi kendaraan prima, dan berkendara dengan penuh konsentrasi dapat mencegah kejadian serupa. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi duka ini.