Sektor pertambangan di Indonesia memegang peran kunci dalam transisi energi global menuju sumber daya yang lebih hijau dan berkelanjutan. Mineral-mineral yang dihasilkan menjadi bahan baku vital bagi teknologi energi terbarukan, seperti baterai kendaraan listrik dan turbin angin. Namun, keberhasilan transisi ini bergantung pada strategi yang tepat dari seluruh pemangku kepentingan.
Pertambangan: Pilar Penting Transisi Energi Berkelanjutan
Peran pertambangan dalam penyediaan bahan baku untuk energi terbarukan tak dapat dipungkiri. Asisten Deputi Bidang Pengembangan Mineral dan Batubara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Herry Permana, menekankan pentingnya peran ini dalam Indonesia Miner Conference & Exhibition 2025.
Mineral logam primer, termasuk logam tanah jarang, dan batubara menjadi komponen utama dalam teknologi seperti baterai kendaraan listrik (EV), panel surya, dan turbin angin. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden dalam Peraturan Presiden Nomor 5.
Perlu adanya kebijakan yang komprehensif dan mudah diimplementasikan untuk mengelola pertambangan secara efektif dan efisien dari hulu hingga hilir. Transparansi, keadilan, dan jaminan keamanan dalam rantai pasokan juga menjadi kunci keberhasilan.
Target Pertumbuhan Ekonomi dan Peran Vital Pertambangan
Industri pertambangan juga berkontribusi signifikan terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen pada periode 2028-2029. Kontribusi tersebut terlihat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung, pertambangan memberikan penerimaan negara bukan pajak (PNBP), devisa ekspor (DHE), peningkatan investasi, dan penciptaan lapangan kerja. Secara tidak langsung, sektor ini mendorong pembangunan infrastruktur, pengembangan ekonomi lokal, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Kolaborasi multi-pihak, yang melibatkan pemerintah, badan usaha, masyarakat, akademisi, asosiasi, dan media, sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ini. Kerja sama yang solid akan memperkuat daya saing sektor pertambangan Indonesia di kancah global.
Pentingnya Pertambangan Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan
Selain berkontribusi pada ekonomi dan transisi energi, pertambangan di Indonesia harus dijalankan secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Penerapan prinsip-prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) menjadi krusial.
Pemanfaatan teknologi dan inovasi terbaru juga sangat penting untuk meningkatkan daya saing produk pertambangan Indonesia di pasar ekspor. Penggunaan teknologi modern akan meminimalisir dampak lingkungan dan meningkatkan efisiensi produksi.
Optimalisasi kolaborasi antar pemangku kepentingan sangat penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Hal ini memerlukan sinergi yang kuat antara berbagai pihak terkait.
Indonesia Miner Conference & Exhibition 2025, yang berlangsung selama tiga hari di Jakarta (10-12 Juni), menjadi wadah penting untuk membahas berbagai isu krusial di sektor pertambangan. Acara ini tidak hanya menampilkan pameran dari berbagai perusahaan pertambangan, tetapi juga konferensi yang membahas topik-topik terkini dan relevan dengan perkembangan industri. Semoga langkah-langkah strategis yang dihasilkan dari konferensi tersebut dapat membawa pertambangan Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan sejahtera. Pentingnya sinergi antara berbagai pihak, baik pemerintah, perusahaan, maupun masyarakat, akan menentukan keberhasilan transformasi ini.