Aktivitas pertambangan nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya, belakangan menjadi sorotan setelah beredarnya video yang memperlihatkan kondisi laut di sekitar lokasi tambang. Video tersebut menuai kontroversi dan memicu kekhawatiran akan dampak lingkungan.
Namun, Gubernur Papua Barat, Elisa Kambu, membantah klaim negatif tersebut setelah melakukan kunjungan lapangan bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. Kunjungan tersebut bertujuan untuk meninjau langsung kondisi di lokasi pertambangan PT Gag Nikel.
Klarifikasi Gubernur Papua Barat: Tambang Pulau Gag Berjalan Sesuai Prosedur
Gubernur Kambu memastikan bahwa aktivitas pertambangan di Pulau Gag berjalan lancar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ia menyatakan kondisi laut di sekitar lokasi tambang jauh berbeda dari yang terlihat dalam video viral.
Laut di sekitar lokasi tambang, menurut Gubernur Kambu, justru terlihat jernih. Pernyataan ini kontras dengan video yang beredar luas di media sosial yang menggambarkan kondisi laut yang keruh.
Lebih lanjut, Gubernur Kambu menekankan bahwa video yang viral tersebut bukan berasal dari Pulau Gag. Pihaknya memastikan perusahaan telah memenuhi kewajiban reklamasi dan menjaga lingkungan sekitar tambang.
Dukungan masyarakat lokal terhadap keberlangsungan tambang juga menjadi poin penting yang disampaikan Gubernur Kambu. Mereka percaya tambang ini memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
Penilaian Kementerian ESDM: Tidak Ada Masalah Signifikan
Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara (Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno, turut menyampaikan hasil peninjauan di Pulau Gag. Ia menyatakan secara umum, tambang nikel tersebut tidak memiliki masalah signifikan.
Berdasarkan pengamatan dari udara, tidak ditemukan sedimentasi di area pesisir. Hal ini menunjukkan pengelolaan lingkungan di area tambang relatif baik.
Meskipun demikian, Kementerian ESDM tetap menurunkan tim Inspektur Tambang untuk melakukan inspeksi menyeluruh. Hasil inspeksi ini akan menjadi dasar evaluasi dan rekomendasi lebih lanjut.
Tim Inspektur Tambang akan mengevaluasi beberapa Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) di Raja Ampat. Rekomendasi dari tim ini akan menjadi acuan untuk keputusan selanjutnya terkait operasional tambang.
Komitmen PT Gag Nikel terhadap Good Mining Practice
Direktur Pengembangan Usaha PT Aneka Tambang (Antam), I Dewa Wirantaya, menjelaskan bahwa PT Gag Nikel berkomitmen terhadap praktik pertambangan yang baik (“good mining practice”).
PT Gag Nikel, sebagai anak perusahaan Antam, wajib mematuhi prosedur teknis, lingkungan, dan peraturan pertambangan yang berlaku. Ketaatan terhadap reklamasi dan pengelolaan air limbah menjadi prioritas.
PT Gag Nikel diharapkan tidak hanya memberikan keuntungan secara bisnis, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan di Pulau Gag. Hal ini termasuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat setempat.
Terdapat lima perusahaan pertambangan yang beroperasi di Kabupaten Raja Ampat. Selain PT Gag Nikel, ada PT Anugerah Surya Pratama, PT Kawei Sejahtera Mining, PT Mulia Raymond, dan PT Nurham.
Kesimpulannya, pernyataan dari Gubernur Papua Barat dan Kementerian ESDM, serta komitmen PT Gag Nikel terhadap praktik pertambangan yang baik, memberikan gambaran bahwa aktivitas pertambangan di Pulau Gag sejauh ini relatif terkontrol dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Namun, pengawasan ketat dan evaluasi berkelanjutan tetap penting untuk memastikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.