Gunung Semeru, puncak tertinggi di Pulau Jawa yang menjulang 3.676 meter di atas permukaan laut, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya pada Jumat malam, 20 Juni 2025. Letusan yang terjadi menghasilkan kolom abu vulkanik setinggi 700 meter dari puncak gunung. Kejadian ini menjadi perhatian mengingat aktivitas vulkanik Semeru yang cenderung fluktuatif.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, melaporkan bahwa kolom abu berwarna putih hingga kelabu tersebut mengarah ke barat daya. Aktivitas vulkanik ini terpantau sejak dini hari.
Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru Sepanjang Jumat
Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terpantau cukup tinggi sepanjang Jumat, 20 Juni 2025. Setidaknya terjadi 14 kali erupsi dengan letusan pertama tercatat pukul 00.45 WIB.
Letusan pertama juga menghasilkan kolom abu setinggi 700 meter. Amplitudo maksimum letusan tersebut tercatat sebesar 22 mm dan berlangsung selama 116 detik di seismograf.
Imbauan PVMBG dan Status Gunung Semeru
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk menghindari beberapa area di sekitar Gunung Semeru. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko akibat aktivitas vulkanik yang masih berlangsung.
Masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 8 kilometer dari puncak gunung di sektor tenggara, khususnya sepanjang Besuk Kobokan. Zona bahaya juga mencakup radius 500 meter dari tepi sungai di luar radius 8 kilometer tersebut.
Zona Bahaya Lain di Sekitar Gunung Semeru
Selain zona bahaya utama, PVMBG juga menetapkan radius 3 kilometer dari kawah sebagai zona terlarang. Hal ini dikarenakan potensi lontaran material pijar yang berbahaya.
Masyarakat juga perlu waspada terhadap potensi awan panas, aliran lava, dan lahar hujan. Sungai-sungai yang berhulu di Gunung Semeru, seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, termasuk anak-anak sungainya, perlu diwaspadai.
Status Waspada dan Pentingnya Kewaspadaan
Saat ini, Gunung Semeru masih berstatus waspada. Penting bagi masyarakat sekitar untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan memantau informasi terkini dari PVMBG.
Kewaspadaan masyarakat sangat penting untuk mengurangi potensi kerugian jiwa dan harta benda akibat erupsi. Masyarakat dihimbau untuk mengikuti arahan dan imbauan dari pihak berwenang. Persiapan evakuasi dini juga perlu diperhatikan sebagai langkah antisipasi.
Meskipun letusan pada Jumat malam relatif lebih kecil dibandingkan erupsi sebelumnya yang mencapai ketinggian 800 meter, aktivitas vulkanik Gunung Semeru perlu terus dipantau dengan seksama. Informasi resmi dari PVMBG menjadi rujukan utama dalam mengantisipasi potensi bahaya erupsi selanjutnya. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi ancaman bahaya dari gunung berapi yang masih aktif ini. Dengan mengikuti imbauan dan arahan dari pihak berwenang, diharapkan dampak negatif dari aktivitas vulkanik dapat diminimalisir.