Sekolah Terlalu Pagi? Selamatkan Waktu Emas Keluarga Pagi Hari

Playmaker

Sekolah Terlalu Pagi? Selamatkan Waktu Emas Keluarga Pagi Hari
Sumber: Kompas.com

Kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menetapkan jam masuk sekolah pukul 06.30 WIB kembali menjadi perdebatan hangat. Tujuannya mulia, yaitu menanamkan kedisiplinan dan efisiensi waktu bagi siswa. Namun, kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap kesehatan mental anak dan dinamika keluarga. Banyak pihak mempertanyakan apakah manfaatnya sebanding dengan potensi kerugiannya.

Psikolog dan pemerhati anak serta perempuan, Arida Nuralita, S.Psi., M.A., Psikolog, mengungkapkan keprihatinannya. Ia menekankan pentingnya waktu pagi hari untuk membangun ikatan emosional antara orangtua dan anak.

Pagi yang Terlalu Dini: Beban atau Berkah?

Arida menjelaskan bahwa pagi hari merupakan waktu ideal untuk membangun kedekatan keluarga. Menanamkan nilai-nilai positif dan kebiasaan baik seharusnya dilakukan dalam suasana tenang dan nyaman. Hal ini sulit tercapai jika anak harus bangun sangat pagi untuk berangkat sekolah.

Waktu yang terbatas memaksa keluarga bergegas. Sarapan menjadi cepat dan terburu-buru, mengurangi waktu berkualitas bersama. Interaksi hangat antara orangtua dan anak pun menjadi minim.

Dampak Buruk bagi Kesehatan Mental dan Keluarga

Kebijakan jam masuk sekolah pukul 06.30 WIB tidak bisa digeneralisir. Kondisi geografis dan ekonomi masyarakat harus dipertimbangkan. Anak yang tinggal jauh dari sekolah harus bangun sangat dini, bahkan sebelum matahari terbit.

Hal ini mengakibatkan kurang tidur, sarapan yang terburu-buru, dan kedatangan ke sekolah dalam kondisi yang belum siap belajar. Tekanan di pagi hari akan berdampak negatif pada kesehatan mental anak. Kondisi mental yang negatif akan menghambat proses belajar mengajar.

Dampaknya juga terasa pada orangtua. Bagi keluarga dengan waktu terbatas, pagi hari adalah kesempatan berharga untuk berkumpul dan berinteraksi. Kebijakan ini mengurangi waktu berharga tersebut. Anak usia sekolah dasar, khususnya, membutuhkan pendampingan orangtua, termasuk saat sarapan.

Dampak pada Anak Usia Sekolah Dasar

Anak-anak usia sekolah dasar masih memerlukan perhatian ekstra dari orangtua. Sarapan bersama, misalnya, bukan sekadar asupan nutrisi, tetapi juga momen kebersamaan. Sarapan yang terburu-buru akan mengurangi nilai kebersamaan tersebut.

Kondisi terburu-buru di pagi hari dapat menimbulkan stres dan tekanan pada anak. Ini akan berdampak pada mood anak dan kemampuan belajarnya di sekolah.

Sisi Positif dan Pertimbangan Sistemik

Meski demikian, Arida mengakui potensi manfaat dari memulai hari lebih awal jika dikelola dengan bijak. Waktu belajar lebih panjang dan selesai lebih cepat. Secara teoritis, otak lebih segar di pagi hari, sehingga anak lebih fokus.

Waktu luang di sore hari juga menjadi lebih banyak untuk kegiatan non-akademik. Namun, semua ini bergantung pada kesiapan sistem yang mendukung. Transportasi yang aman, waktu tidur yang cukup, dan kurikulum yang tidak terlalu berat di pagi hari sangat penting.

Sekolah bisa melakukan *ice-breaking*, *brain gym*, atau sekadar menanyakan kabar anak di awal pembelajaran untuk meringankan beban anak. Semua ini dibutuhkan untuk memastikan kebijakan tersebut benar-benar efektif dan tidak merugikan anak.

Kesimpulannya, kebijakan jam masuk sekolah perlu mempertimbangkan berbagai aspek, bukan hanya kedisiplinan semata. Kesehatan mental anak dan keharmonisan keluarga juga harus menjadi prioritas utama. Suksesnya kebijakan ini bergantung pada sistem yang mendukung dan memperhatikan kesejahteraan anak secara holistik. Lebih penting lagi, fokus utama harus selalu pada terciptanya lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan bagi para siswa.

Popular Post

Longsor Gunung Kuda Cirebon: Korban Tewas Bertambah, Pencarian Dihentikan

Berita

Longsor Gunung Kuda Cirebon: Korban Tewas Bertambah, Pencarian Dihentikan

Bencana longsor Gunung Kuda di Cirebon, Jawa Barat, telah menorehkan duka mendalam. Peristiwa dahsyat yang terjadi Jumat, 30 Mei 2025 ...

DANA Kaget Hari Ini: Saldo Gratis 3 Juni 2025? Klaim Sekarang!

Gaya Hidup

DANA Kaget Hari Ini: Saldo Gratis 3 Juni 2025? Klaim Sekarang!

Dapatkan Saldo DANA Gratis Ratusan Ribu Rupiah! Begini Caranya Ingin mendapatkan saldo DANA gratis hingga ratusan ribu rupiah? Kesempatan ini ...

Tragedi Pegawai BI Tewas Lompat Helipad Gedung Kuningan

Berita

Tragedi Pegawai BI Tewas Lompat Helipad Gedung Kuningan

Tragedi di Gedung Bank Indonesia: Pegawai Meninggal Setelah Lompat dari Helipad Sebuah peristiwa tragis terjadi di Gedung Bank Indonesia (BI), ...

Tragedi Longsor Gunung Kuda Cirebon: Satu Warga Tewas Tertimbun

Berita

Tragedi Longsor Gunung Kuda Cirebon: Satu Warga Tewas Tertimbun

Tragedi longsor kembali menghantam area pertambangan galian C Gunung Kuda, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Peristiwa yang terjadi Jumat ...

DANA Kaget Juni 2025: Raih Saldo Gratis, Liburan Makin Seru!

Gaya Hidup

DANA Kaget Juni 2025: Raih Saldo Gratis, Liburan Makin Seru!

Manfaatkan momen *long weekend* 1 Juni 2025 dengan berpartisipasi dalam program DANA Kaget. Dapatkan saldo gratis dan tingkatkan pengalaman berbelanja ...

Dapatkan Saldo DANA Gratis! Raih Rezeki Jumat Berkah 30 Mei 2025

Gaya Hidup

Dapatkan Saldo DANA Gratis! Raih Rezeki Jumat Berkah 30 Mei 2025

DANA Kaget, fitur “amplop digital” dari aplikasi DANA, kembali menjadi perbincangan hangat. Pada Jumat, 30 Mei 2025, fitur ini menawarkan ...