Saham Chandra Daya Investasi (CDIA) bersiap untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ini menjadi langkah signifikan bagi perusahaan, sekaligus menandai masuknya emiten ketiga milik Prajogo Pangestu di BEI dalam tiga tahun terakhir. IPO CDIA menjanjikan potensi investasi menarik dan mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang positif di sektor terkait.
CDIA akan menawarkan sebanyak-banyaknya 12.482.937.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah ini setara dengan 1 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Prospek IPO ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan bisnis CDIA dan perekonomian Indonesia secara luas.
Detail Penawaran Saham CDIA
Harga penawaran saham CDIA berada di kisaran Rp 170 hingga Rp 190 per saham. Dengan jumlah saham yang ditawarkan, perusahaan berpotensi meraup dana hingga Rp 2,37 triliun. Proses IPO ini melibatkan enam penjamin pelaksana emisi efek ternama di Indonesia.
Keenam penjamin tersebut adalah BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Henan Putihrai Sekuritas, OCBC Sekuritas Indonesia, dan Trimegah Sekuritas Indonesia. Namun, perusahaan masih membuka kemungkinan penambahan penjamin emisi efek lain di kemudian hari.
Alokasi Dana Hasil IPO
Sebagian besar dana hasil IPO, sekitar Rp 871,76 miliar, akan dialokasikan untuk memperkuat modal kerja anak perusahaan di sektor logistik, yaitu PT Cipta Selera Investindo (CSI) dan PT Multi Integrasi Logistik (MIM). Dana ini akan digunakan untuk pembelian kapal dan pembiayaan operasional.
CSI akan menyalurkan sebagian dananya ke PT Cakra Manunggal Indonesia (CMI) sebagai penambahan modal. Sisa dana CSI akan digunakan untuk pembelian kapal dan operasional. Sementara itu, dana yang diterima CMI dan MIM juga diperuntukkan bagi pembelian kapal dan operasional perusahaan.
Sekitar Rp 1,5 miliar akan dialokasikan untuk PT Cipta Selera Pelabuhan (CSP), anak usaha di sektor pelabuhan dan penyimpanan. Dana ini akan disalurkan ke PT Cakra Cipta Pelabuhan (CCP) untuk pembangunan tangki penyimpanan, pipa saluran etilena, dan fasilitas pendukung lainnya.
Kinerja Keuangan dan Prospek CDIA
Pada tahun 2024, CDIA mencatatkan kinerja keuangan yang sangat mengesankan. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai USD 30,63 juta, melonjak drastis dari USD 180,26 ribu pada akhir 2023. Ini menunjukkan peningkatan laba bersih hingga 16.900%.
Pertumbuhan laba ini didorong oleh peningkatan pendapatan sebesar 34,96%, dari USD 75,77 juta menjadi USD 102,25 juta. Kenaikan pendapatan keuangan juga signifikan, meningkat lebih dari 17 kali lipat, dari USD 1,11 juta menjadi USD 20,51 juta. Hal ini berkontribusi besar pada peningkatan profitabilitas perusahaan.
Laba tahun berjalan hingga akhir 2024 tercatat USD 32,69 juta, naik signifikan dari USD 1,89 juta pada akhir 2023. Sebesar 94% atau USD 30,63 juta merupakan bagian pemilik entitas induk, sementara sisanya menjadi hak kepentingan non-pengendali.
Berikut jadwal IPO CDIA:
- Masa Penawaran Awal: 19 – 24 Juni 2025
- Tanggal Penjatahan: 26 Juni 2025
- Tanggal Efektif dari OJK: 30 Juni 2025
- Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik: 2 Juli 2025
- Masa Penawaran Umum Perdana: 2 – 4 Juli 2025
- Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia (Listing): 8 Juli 2025
IPO CDIA merupakan peristiwa penting di pasar modal Indonesia. Dengan kinerja keuangan yang kuat dan rencana alokasi dana yang jelas, IPO ini berpotensi menarik minat investor dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Keberhasilan IPO ini juga menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek bisnis CDIA di masa depan.