Nilai tukar rupiah diprediksi akan menghadapi tekanan akibat perundingan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Analis memperkirakan rupiah akan melemah terhadap dolar AS, terutama karena investor mengantisipasi hasil positif dari negosiasi yang kembali memanas setelah pernyataan terbaru Donald Trump.
Penguatan dolar AS yang signifikan dalam beberapa jam terakhir juga turut mempengaruhi proyeksi ini. Jika perundingan menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan AS, penguatan dolar AS diprediksi akan berlanjut dalam jangka pendek.
Pelemahan Rupiah dan Perundingan AS-China
Lukman Leong, analis Mata Uang Doo Financial Futures, memprediksi pergerakan rupiah akan berada di kisaran Rp 16.250 hingga Rp 16.350 per dolar AS. Ia menambahkan bahwa rilis data cadangan devisa Indonesia akan turut memengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah hari ini.
Meskipun potensi pelemahan ada, Lukman juga menyoroti kemungkinan berbaliknya tren tersebut dan dukungan terhadap rupiah kemudian hari. Faktor-faktor internal dan eksternal akan terus menjadi penentu utama.
Dampak Data Ekonomi AS terhadap Dolar
Data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat lalu memberikan sentimen positif bagi dolar AS. Angka Non Farm Payrolls (NFP) yang mencapai 139.000 melampaui ekspektasi, menunjukkan kekuatan ekonomi AS.
Pertumbuhan upah per jam sebesar 0,4 persen, melebihi ekspektasi 0,3 persen, menunjukkan ekonomi AS cukup tangguh meskipun menghadapi tekanan tarif dari kebijakan Trump.
Kondisi ini semakin memperkuat dolar AS di pasar internasional, sehingga berdampak pada pelemahan mata uang negara lain, termasuk Rupiah.
Strategi Pemerintah dan Pandangan Ahli
Ariston Tjendra, Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, mengatakan bahwa pasar masih menunggu hasil lanjutan perundingan dagang AS-China di London. Selama masa penantian ini, dolar AS diperkirakan akan mengalami konsolidasi.
Pemerintah Indonesia, melalui lima paket stimulus ekonomi, diharapkan mampu menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS. Ariston memprediksi potensi pelemahan rupiah hingga Rp 16.330, dengan support di kisaran Rp 16.250.
Data Bloomberg pukul 09.13 WIB menunjukkan rupiah berada di posisi Rp 16.289 per dolar AS, menguat tipis 2 poin (0,01 persen) dibanding penutupan sebelumnya. Kurs tengah Bank Indonesia (Jisdor) pada Kamis, 5 Juni 2025, tercatat Rp 16.277 per dolar AS.
Kesimpulannya, nilai tukar rupiah saat ini berada dalam situasi yang dinamis, dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Perkembangan perundingan AS-China, data ekonomi AS, dan kebijakan pemerintah Indonesia akan menjadi penentu utama arah pergerakan rupiah ke depan. Pemantauan yang ketat terhadap perkembangan ini sangat diperlukan bagi para pelaku pasar.