Mantan Menteri Sosial Tri Rismaharini menyoroti pentingnya peran perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga di Indonesia. Menurutnya, fokus pengentasan kemiskinan tidak hanya boleh tertuju pada kepala keluarga laki-laki. Pemanfaatan potensi ekonomi perempuan, khususnya ibu rumah tangga, sangat krusial untuk mencapai kemandirian ekonomi keluarga dan mengurangi angka kemiskinan. Risma menyampaikan hal tersebut dalam Sarasehan Kebangsaan bertema “Perempuan Berdaya, Indonesia Raya” di Serang, Banten.
Peran Ibu Rumah Tangga dalam Mengentaskan Kemiskinan
Risma mencatat banyak keluarga miskin di Indonesia yang suami-suaminya bekerja sebagai tukang becak, buruh, atau sopir. Namun, kondisi ekonomi mereka tetap sulit. Risma menekankan bahwa hal ini disebabkan kurangnya peran ibu dalam peningkatan ekonomi keluarga. Potensi yang dimiliki para ibu rumah tangga seringkali belum dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
Strategi Pemberdayaan Perempuan untuk Ekonomi Kerakyatan
Pemberdayaan perempuan, khususnya ibu rumah tangga, menjadi kunci dalam pengentasan kemiskinan. Risma mengajak para ibu untuk lebih berani berwirausaha dan berinovasi dalam berjualan. Ia mencontohkan pengalamannya saat memimpin Kota Surabaya, di mana ia membina banyak UMKM rumahan yang dikelola oleh perempuan.
Pentingnya Inovasi dalam Pemasaran
Perempuan perlu meningkatkan kualitas produk dan kemasannya agar lebih menarik minat pembeli. Presentasi produk yang rapi dan menarik akan meningkatkan daya jual dan kepercayaan konsumen. Ibu-ibu rumah tangga perlu beradaptasi dengan tren pasar yang terus berkembang.
Membangun Pasar Sendiri
Risma juga menekankan pentingnya bagi perempuan untuk menciptakan pasar sendiri. Ketergantungan pada pasar yang sudah ada akan membuat perempuan rentan terhadap persaingan. Membangun pasar sendiri menuntut kreativitas, inovasi, dan strategi pemasaran yang efektif.
Potensi Banten dan Peran Perempuan dalam Ekonomi Nasional
Risma menyayangkan tingginya angka kemiskinan di Banten, provinsi yang secara geografis sangat strategis dan dekat dengan Jakarta, pusat ekonomi nasional. Letak geografis yang strategis semestinya menjadi kekuatan ekonomi, bukan sebaliknya. Pemberdayaan perempuan di Banten memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Ketua DPD PDI Perjuangan Banten, Ade Sumardi, menambahkan bahwa sarasehan tersebut bertujuan untuk memperkuat peran perempuan dalam ketahanan ekonomi keluarga. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan ilmu dan inspirasi kepada para ibu rumah tangga agar UMKM mereka dapat berkembang dan berkontribusi pada perekonomian nasional. Sarasehan ini menjadi bagian dari rangkaian Bulan Bung Karno yang juga diisi dengan istigasah dan refleksi nilai kebangsaan.
Kesimpulannya, pemberdayaan perempuan, khususnya ibu rumah tangga, merupakan strategi kunci dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia. Hal ini bukan hanya soal akses terhadap pendidikan dan pelatihan, tetapi juga perlu adanya dukungan dan penciptaan lingkungan yang kondusif bagi perempuan untuk berwirausaha dan berkontribusi secara ekonomi. Peran perempuan dalam membangun perekonomian keluarga dan nasional sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Dengan memanfaatkan potensi yang ada dan berinovasi, perempuan dapat menjadi penggerak utama dalam mewujudkan kesejahteraan ekonomi keluarga dan masyarakat Indonesia.