Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, salah satu universitas terkemuka di Indonesia, terus berupaya meningkatkan kualitas dan daya saing di tengah persaingan global yang ketat. Langkah strategis yang diambil ITS termasuk memperkuat budaya kerja di lingkungan kampus.
Dengan visi menjadi World Class University, ITS berfokus pada pengembangan sumber daya manusia yang efektif dan efisien, bukan hanya pada riset dan pendidikan semata.
Benchmarking Budaya Kerja Toyota di ITS: Sebuah Kolaborasi Inovatif
Sebagai langkah nyata dalam mencapai visi tersebut, ITS melakukan kolaborasi benchmarking dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Toyota dikenal dengan budaya kerjanya yang unggul di tingkat global.
Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi perguruan tinggi lain di Indonesia dalam meningkatkan kualitas manajemen dan budaya kerja.
Pada 26 Juni 2025, Direktorat Sumber Daya Manusia dan Organisasi (SDMO) ITS berdiskusi dengan General Manager PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Wirawan Nugroho. Diskusi ini membahas adopsi prinsip-prinsip budaya kerja Toyota.
Wakil Rektor III ITS, Imam Baihaqi, menekankan pentingnya budaya kerja efektif bagi tenaga kependidikan (tendik) ITS. Budaya kerja yang baik bukan hanya untuk tugas administratif. Ia juga berperan penting dalam mencerdaskan bangsa dan mendukung visi ITS sebagai World Class University.
Menurut Imam Baihaqi, sistem kerja Toyota dapat diterapkan untuk mempermudah pekerjaan individu maupun tim. Hal ini akan meningkatkan efisiensi kerja di lingkungan ITS.
Prinsip-prinsip Budaya Kerja Toyota yang Diadopsi ITS
Wirawan Nugroho memaparkan beberapa prinsip kunci budaya kerja Toyota yang diadopsi ITS.
- Keselamatan Kerja (Secure Safety): Keselamatan karyawan dan pelanggan diprioritaskan. Hal ini diyakini akan meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja secara berkelanjutan.
- 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke): Penerapan prinsip 5S menciptakan lingkungan kerja yang tertib, bersih, dan nyaman. Efisiensi dan produktivitas pun meningkat.
- Kaizen (Perbaikan Berkelanjutan): Fokus pada perbaikan kecil dan konsisten setiap hari. Hal ini berdampak signifikan pada peningkatan mutu dan efisiensi.
- Genchi Genbutsu (Go and See): Karyawan didorong untuk langsung ke lapangan guna mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah secara efektif.
Implementasi dan Dampak yang Diharapkan
Adopsi prinsip-prinsip budaya kerja Toyota diharapkan membawa perubahan positif di ITS.
Peningkatan efisiensi, produktivitas, dan kualitas layanan akan menjadi kunci dalam mewujudkan visi ITS.
Kolaborasi ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dan poin ke-17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
ITS berharap dapat membangun ekosistem kerja yang tangguh dan berdaya saing global melalui budaya kerja yang efektif dan inovatif.
Kolaborasi benchmarking antara ITS dan Toyota menunjukkan bagaimana perguruan tinggi dapat belajar dari praktik terbaik industri. Hal ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan budaya kerja.
Inisiatif ini bermanfaat bagi ITS dan dapat menjadi model bagi perguruan tinggi lain di Indonesia.
Suksesnya implementasi prinsip-prinsip budaya kerja Toyota di ITS akan menjadi bukti nyata komitmen ITS terhadap kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia.
Langkah ini membuka peluang terciptanya lingkungan kerja yang lebih produktif, efisien, dan inovatif. Hal ini akan berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas.
Ke depannya, kolaborasi seperti ini diharapkan semakin berkembang dan menjadi contoh bagi peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.