Kuliner Solo memang terkenal kaya akan cita rasa. Salah satu kekayaan kulinernya yang seringkali membingungkan para penikmatnya adalah tongseng dan tengkleng. Meskipun sekilas tampak mirip, kedua hidangan berkuah ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan, mulai dari komposisi bumbu hingga teknik memasaknya. Mari kita telusuri perbedaan mendetail antara dua sajian khas Solo ini.
Kota Solo, Jawa Tengah, memang surganya kuliner berbahan dasar daging, terutama kambing. Tongseng dan tengkleng menjadi dua hidangan andalan yang kerap disajikan.
Perbedaan Bumbu Kuah: Manisnya Kecap dalam Tongseng, Kekayaan Rempah Tengkleng
Perbedaan paling mencolok terletak pada bumbu kuahnya. Tongseng, secara umum, memiliki bumbu yang mirip dengan gulai, namun dengan tambahan kunci: kecap manis.
Kecap manis ini memberikan cita rasa manis khas dan warna cokelat yang menjadi ciri khas tongseng. Warna dan rasa manis ini membedakannya secara visual dan cita rasa dari tengkleng.
Berbeda dengan tongseng, tengkleng memiliki komposisi bumbu yang jauh lebih kompleks dan kaya akan rempah-rempah tradisional.
Proses pembuatannya melibatkan hingga sekitar 20 jenis bumbu dan rempah, menghasilkan aroma dan rasa yang lebih kaya dan kuat dibandingkan tongseng.
Isian: Daging dan Sayur dalam Tongseng, Tulang dan Jeroan dalam Tengkleng
Tongseng umumnya berisi potongan daging kambing atau sapi yang empuk, dimasak bersama sayuran seperti kubis dan tomat.
Sayuran tersebut memberikan sensasi kesegaran dan mengurangi kesan berat, sehingga tongseng terasa lebih ringan dan cocok disantap dengan nasi hangat.
Tengkleng, di sisi lain, sama sekali tidak menggunakan sayuran.
Isiannya terdiri dari tulang, jeroan, dan limpa kambing yang direbus dalam kuah rempah hingga empuk. Tekstur dan rasa yang dihasilkan pun sangat berbeda dari tongseng.
Chef Wira Hardiyansyah, dalam wawancaranya dengan Kompas.com, menjelaskan secara singkat: “Kalau daging dibikin tongseng, nah tulangnya baru dibuat tengkleng.”
Teknik Memasak: Oseng Cepat untuk Tongseng, Rebusan Lama untuk Tengkleng
Tongseng dimasak dengan teknik oseng, yaitu ditumis secara cepat. Hal ini membuat tongseng biasanya dibuat dadakan sesuai pesanan karena prosesnya yang relatif singkat dan fleksibel.
Berbeda dengan tongseng, tengkleng membutuhkan waktu memasak yang jauh lebih lama karena tulang dan jeroan perlu direbus hingga benar-benar empuk.
Proses perebusan yang lama ini memungkinkan bumbu meresap sempurna ke dalam tulang dan jeroan, menghasilkan rasa yang kaya dan meresap.
Teknik memasak yang berbeda ini juga menghasilkan tekstur dan rasa yang berbeda pada kedua hidangan tersebut.
Kesimpulannya, meskipun tongseng dan tengkleng sama-sama hidangan khas Solo berbahan dasar kambing, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam hal bumbu, isi, dan teknik memasak. Perbedaan ini menghasilkan cita rasa dan tekstur yang unik pada masing-masing hidangan, sehingga keduanya tetap menjadi sajian favorit bagi pecinta kuliner Indonesia.