Makanan favorit seringkali menjadi penghibur di tengah hari yang berat. Psikolog menjelaskan, makanan kesukaan dapat memicu perasaan nyaman, aman, dan bahagia. Kenangan positif yang terkait dengan makanan tersebut, baik dari masa kecil maupun momen spesial, turut berperan penting.
Konsumsi makanan favorit memicu pelepasan hormon serotonin, dopamin, dan oksitosin. Hormon-hormon ini mengatur suasana hati, rasa senang, dan ikatan emosional. Oleh karena itu, makanan favorit dapat menstimulasi perasaan positif, bahkan saat kondisi psikologis sedang tidak stabil.
Makanan Favorit: Pelepas Stres Alami
Aroma, rasa, dan tekstur makanan kesukaan mampu merangsang pelepasan hormon yang meningkatkan mood. Pengalaman sensorik ini menciptakan efek menenangkan dan mengurangi stres. Tidak heran jika makanan favorit sering disebut sebagai “comfort food.”
Makanan favorit juga memiliki efek yang berbeda bagi setiap individu. Pengalaman pribadi dan asosiasi emosional yang melekat pada makanan tersebut memengaruhi dampaknya terhadap suasana hati.
Makanan sebagai Bahasa Cinta Tanpa Kata
Makanan favorit dapat menjadi media ungkapan kasih sayang yang kuat. Di saat kesulitan, tindakan sederhana seperti menyajikan makanan kesukaan lebih bermakna daripada kata-kata panjang lebar.
Memberikan makanan favorit merupakan bentuk perhatian yang tulus dan nyata. Gestur ini menunjukkan kepedulian tanpa terasa menggurui, khususnya bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan emosional.
Contoh Nyata: Semangkuk Sup Iga
Kisah Kirana Ayuningtyas menggambarkan dampak positif makanan favorit dalam masa sulit. Setelah kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya, Kirana mengalami masa pemulihan yang berat dan kehilangan semangat hidup.
Suatu hari, asisten rumah tangganya memberikan sup iga, makanan kesukaannya sejak kecil. Bagi Kirana, semangkuk sup tersebut bukan sekadar makanan, melainkan simbol kehadiran dan kepedulian dari orang lain. Ini mengisi kekosongan emosional di tengah keterpurukannya.
Manfaat Makanan Hangat dan Makanan Favorit
Makanan hangat juga memiliki efek menenangkan yang serupa dengan makanan favorit. Keduanya dapat menjadi intervensi emosional non-verbal yang efektif.
Baik makanan hangat maupun makanan favorit memberikan dukungan yang tulus dan nyata. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian kecil dapat memiliki dampak besar pada kesejahteraan emosional seseorang.
Kirana menjelaskan, semangkuk sup iga terasa seperti “dipeluk tanpa kata-kata.” Hal ini menyoroti kekuatan sederhana dari sebuah tindakan peduli yang dapat memulihkan semangat dan memberikan rasa aman.
Makanan, terutama makanan favorit, tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga berperan penting dalam kesejahteraan emosional. Ini menjadi pengingat bahwa perhatian dan kepedulian, yang terkadang diwujudkan dalam hal-hal sederhana, memiliki kekuatan besar dalam memberikan dukungan dan semangat. Dengan memahami kekuatan emosional dari makanan, kita dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kesejahteraan diri dan orang di sekitar kita.