Ceker ayam, bagian tubuh unggas yang kerap dikonsumsi, diyakini oleh banyak orang sebagai sumber kolagen alami yang melimpah. Namun, benarkah klaim tersebut?
Sebuah penelitian dari Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIN), Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta), IPB University mengungkap fakta menarik terkait kandungan kolagen dalam ceker ayam.
Kandungan Kolagen Ceker Ayam dan Manfaatnya
Prof. Ono Suparno, dosen dan peneliti dari IPB University, menjelaskan bahwa ceker ayam memang mengandung kolagen dalam jumlah yang signifikan.
Lebih tepatnya, sekitar 70 persen dari total protein dalam ceker ayam merupakan kolagen. Kolagen sendiri adalah protein struktural penting untuk menjaga kesehatan kulit, tulang, otot, ligamen, dan tendon.
Selain kolagen, ceker ayam juga kaya akan nutrisi lain seperti protein, kalsium, fosfor, vitamin A, vitamin E, folat, dan magnesium. Nutrisi ini berkontribusi pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Cara Mengolah Ceker Ayam agar Optimal
Untuk mendapatkan manfaat kolagen secara maksimal, Prof. Ono menyarankan pengolahan ceker ayam yang tepat.
Merebus atau membuat kaldu ceker ayam adalah cara yang direkomendasikan. Metode ini membantu menjaga kandungan kolagen dan meningkatkan penyerapannya oleh tubuh.
Sebaliknya, menggoreng ceker ayam justru dapat mengurangi kandungan kolagen dan meningkatkan asupan lemak jenuh serta lemak trans yang kurang baik bagi kesehatan.
Konsumsi Ceker Ayam yang Sehat dan Bijak
Meskipun kaya kolagen dan nutrisi, konsumsi ceker ayam perlu dibatasi.
Konsumsi berlebihan, terutama jika diolah dengan cara yang tidak sehat, dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi.
Selain itu, karena berasal dari bagian kaki ayam, ceker rentan terhadap kontaminasi bakteri dan kotoran. Kebersihan dalam pengolahan sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan.
Ada pula risiko gangguan hormonal jika ceker ayam tidak diolah dengan benar dan higienis.
Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi ceker ayam secukupnya dan memperhatikan kebersihannya.
Sumber Kolagen Alternatif
Kolagen tak hanya ditemukan dalam ceker ayam. Terdapat beragam sumber kolagen alami lain yang mudah didapatkan.
Beberapa alternatifnya meliputi kaldu tulang ayam, sapi, atau ikan, kulit ikan, kepala ikan, putih telur, dan bagian ayam lainnya seperti leher dan tulang rawan.
Untuk hasil yang optimal, konsumsi kolagen sebaiknya berasal dari beragam sumber, baik hewani maupun nabati. Hal ini membantu menstimulasi produksi kolagen alami dalam tubuh.
Penelitian juga terus berkembang untuk mengeksplorasi potensi kolagen dari ceker ayam, misalnya dalam bentuk tripeptida kolagen yang lebih efisien dan ekonomis.
Kesimpulannya, ceker ayam memang kaya kolagen, namun bukan satu-satunya sumber. Konsumsi yang bijak dan pengolahan yang tepat menjadi kunci untuk mendapatkan manfaatnya tanpa risiko kesehatan. Diversifikasi sumber kolagen dan memperhatikan kebersihan dalam pengolahan makanan sangat penting untuk menjaga kesehatan secara optimal.