Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, menjelma menjadi destinasi wisata cahaya yang memukau. Jakarta Illumination Island Festival (JIIF) 2025, yang digelar pada 2-8 Juni, sukses menyuguhkan pengalaman unik bagi pengunjung. Diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta, festival ini memadukan keindahan instalasi cahaya dengan tema biota laut, menciptakan atmosfer magis di jantung Kepulauan Seribu.
JIIF 2025 bukan sekadar festival cahaya biasa. Acara ini merupakan perpaduan apik antara keindahan visual, edukasi lingkungan, dan pemberdayaan UMKM lokal. Pengunjung diajak merasakan pengalaman yang tak terlupakan, mulai dari gerbang cahaya di dermaga hingga lorong digital yang imersif. Lebih dari itu, festival ini turut mendukung ekonomi kreatif dan pelestarian lingkungan di Kepulauan Seribu.
Gerbang Cahaya Menuju Dunia Bawah Laut
Setibanya di Pulau Pramuka, pengunjung disambut dengan pemandangan spektakuler. Dermaga utama berubah menjadi gerbang cahaya yang memikat, dengan dominasi warna pink dan biru. Instalasi bertuliskan “Jakarta Illumination Island Festival” menjadi spot foto favorit. Lampu-lampu berbentuk ubur-ubur dan biota laut lainnya menerangi jalur masuk, menambah keindahan suasana.
Musik ambient bertema laut mengalun lembut, menciptakan atmosfer yang menenangkan dan magis. Suasana ini semakin diperkuat dengan instalasi cahaya yang terintegrasi dengan keindahan alam Pulau Pramuka. Pengunjung seakan diajak berpetualang ke dalam dunia bawah laut yang penuh pesona.
Sensasi Imersif di Lorong Digital
Menuju Plaza Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, pengunjung akan menemukan pengalaman tak kalah menakjubkan. Sebuah lorong digital menghadirkan visualisasi terumbu karang yang hidup dan menawan.
Pengunjung seakan-akan menyelam ke dasar laut. Visualisasi terumbu karang yang detail dan hidup memberikan sensasi imersif dan edukatif. Instalasi ini menjadi salah satu daya tarik utama JIIF 2025.
Edukasi dan Hiburan Terpadu
Lorong digital ini bukan hanya sekadar atraksi visual. Instalasi ini dirancang untuk memberikan edukasi tentang keindahan dan pentingnya menjaga ekosistem terumbu karang. Pengunjung dapat belajar tentang berbagai jenis biota laut dan perannya dalam menjaga keseimbangan alam.
Penggabungan unsur hiburan dan edukasi menjadikan pengalaman di lorong digital lebih bermakna dan mendalam. Pengunjung tidak hanya terhibur, tetapi juga mendapatkan pengetahuan baru tentang lingkungan laut.
UMKM Lokal dan Pelestarian Ekosistem Laut
JIIF 2025 juga menjadi wadah bagi UMKM lokal untuk memamerkan produk-produk mereka. Berbagai stan menjajakan produk kreatif dan kuliner khas Kepulauan Seribu. Hal ini memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.
Selain itu, festival ini juga menyoroti pentingnya pelestarian ekosistem laut. Ada edukasi yang diberikan kepada pengunjung tentang cara menjaga kelestarian terumbu karang dan biota laut. JIIF 2025 tidak hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi.
Selain instalasi cahaya dan lorong digital, pengunjung juga dapat menikmati berbagai atraksi lain. Pertunjukan musik, aktivitas budaya, dan atraksi-atraksi lainnya menambah semarak festival ini. Semua atraksi mencerminkan semangat kolaborasi antara pelaku industri kreatif dan masyarakat lokal.
Kepala Disparekraf Jakarta, Andhika Permata, menjelaskan bahwa JIIF 2025 merupakan bagian dari upaya inovatif untuk mempromosikan destinasi unggulan Jakarta, khususnya Kepulauan Seribu. Festival ini tidak hanya menjadi atraksi wisata, tetapi juga langkah konkret dalam mendukung ekowisata berkelanjutan dan pengembangan ekonomi kreatif.
JIIF 2025, dengan keindahan instalasi cahaya, pengalaman imersif di lorong digital, dan dukungan terhadap UMKM serta pelestarian lingkungan, menjadi bukti nyata bagaimana pariwisata dapat berpadu dengan kreativitas dan kepedulian lingkungan. Festival ini berhasil menyuguhkan perpaduan atraksi yang menghibur dan edukatif, meninggalkan kesan mendalam bagi pengunjung. Semoga ke depannya, lebih banyak lagi inisiatif serupa yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
