Libur Idul Adha 2025 di Indonesia mencatatkan lonjakan signifikan dalam volume lalu lintas kendaraan di sekitar Jabotabek. Jasa Marga, operator jalan tol utama, melaporkan telah melayani 1.543.804 kendaraan selama periode H-1 hingga H+3 Idul Adha. Angka ini menunjukkan peningkatan yang cukup besar dibandingkan dengan kondisi normal dan periode serupa di tahun sebelumnya. Peningkatan ini tentu mencerminkan mobilitas masyarakat yang tinggi selama masa libur panjang.
Angka tersebut meliputi lalu lintas keluar masuk Jabotabek melalui empat gerbang tol utama: Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Cikupa, dan Ciawi. Peningkatannya patut menjadi catatan penting bagi pengelola infrastruktur dan perencanaan lalu lintas di masa mendatang.
Lonjakan Arus Mudik dan Balik Idul Adha 2025
Volume lalu lintas selama periode libur Idul Adha 2025 meningkat 16,5 persen dibandingkan kondisi normal. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2024, kenaikannya mencapai 3,4 persen. Hal ini menunjukkan tren peningkatan mobilitas masyarakat dari tahun ke tahun.
Peningkatan ini terlihat jelas pada arus mudik maupun arus balik. Jasa Marga telah mengantisipasi lonjakan ini dengan berbagai strategi untuk memastikan kelancaran lalu lintas.
Strategi Jasa Marga dalam Menghadapi Lonjakan Kendaraan
Direktur Utama Jasa Marga, Rivan A. Purwantono, menjelaskan bahwa berbagai upaya telah dilakukan untuk memastikan perjalanan yang aman, nyaman, dan lancar bagi pengguna jalan tol. Upaya tersebut meliputi penambahan jumlah petugas di lapangan.
Selain itu, Jasa Marga juga meningkatkan kapasitas transaksi dengan menambah *mobile reader*. Optimalisasi layanan preservasi atau pemeliharaan jalan juga menjadi fokus utama. Hal ini menunjukan komitmen Jasa Marga untuk memberikan pelayanan terbaik.
Diskon Tarif Tol sebagai Stimulus Ekonomi
Sebagai bentuk dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, Jasa Marga memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen selama periode 6-9 Juni 2025. Diskon ini berlaku di 10 ruas tol strategis pada Jalan Tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatera.
Program diskon ini bertujuan untuk meringankan beban perjalanan para pengguna jalan tol. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian di berbagai daerah yang dilintasi jalur tol.
Rincian Arus Lalu Lintas Keluar dan Masuk Jabotabek
Selama periode libur Idul Adha, sebanyak 775.667 kendaraan meninggalkan Jabotabek. Angka ini meningkat 17,2 persen dibandingkan dengan kondisi normal.
Sebanyak 768.137 kendaraan kembali ke wilayah Jabotabek. Angka ini menunjukan peningkatan sebesar 15,9 persen dibandingkan kondisi normal. Distribusi arus lalu lintas keluar dan masuk Jabotabek dijelaskan lebih rinci berikut ini.
Arus Lalu Lintas yang Meninggalkan Jabotabek
* Menuju arah Timur (Trans-Jawa dan Bandung) melalui GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama: 356.103 kendaraan, naik 31,4 persen dari kondisi normal. Volume kendaraan yang menuju arah timur mengalami peningkatan yang signifikan.
* Menuju arah Barat (Merak) melalui GT Cikupa: 231.367 kendaraan, naik 3,7 persen dari kondisi normal. Peningkatan arus lalu lintas menuju arah barat tergolong moderat.
* Menuju arah Selatan (Puncak) via GT Ciawi: 188.197 kendaraan, naik 12,5 persen dari kondisi normal. Peningkatan arus lalu lintas menuju arah selatan juga cukup signifikan.
Arus Lalu Lintas yang Menuju Jabotabek
* Dari arah Timur (Trans-Jawa dan Bandung) melalui GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama: 356.566 kendaraan, naik 30,1 persen dari kondisi normal. Arus balik dari arah timur menunjukkan peningkatan yang tinggi.
* Dari arah Barat (Merak) melalui GT Cikupa: 222.771 kendaraan, naik 1,2 persen dari kondisi normal. Peningkatan arus balik dari arah barat relatif kecil.
* Dari arah Selatan (Puncak): 188.800 kendaraan, meningkat 11,8 persen dari kondisi normal. Arus balik dari arah selatan juga menunjukkan peningkatan yang cukup baik.
Data lalu lintas selama libur Idul Adha 2025 memberikan gambaran yang komprehensif mengenai mobilitas masyarakat Indonesia. Peningkatan signifikan ini memerlukan perencanaan yang lebih matang dari berbagai pihak terkait, termasuk Jasa Marga dan instansi pemerintah, untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas di masa mendatang. Pengelolaan infrastruktur jalan tol dan strategi manajemen lalu lintas perlu terus ditingkatkan untuk mengakomodasi lonjakan kendaraan yang terus meningkat setiap tahunnya.
