Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan mengalami penguatan terbatas pada perdagangan hari Selasa, 10 Juni 2025. Pasar saham kembali dibuka setelah libur Hari Raya Idul Adha. Pekan lalu, IHSG berhasil ditutup pada level 7.113, mencatatkan kenaikan 44,39 poin atau 0,63 persen. Kenaikan ini menjadi sinyal positif di awal pekan perdagangan.
Pertemuan AS-China dan Dampaknya terhadap IHSG
Pertemuan antara Amerika Serikat (AS) dan China di London untuk membahas perjanjian ekonomi menjadi faktor kunci yang mempengaruhi pergerakan IHSG. Pertemuan yang dimulai Senin dan diperkirakan berakhir Selasa malam waktu setempat ini, berpotensi besar mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global. AS memberi sinyal kesediaan untuk mencabut pembatasan ekspor, dengan syarat China juga melonggarkan ekspor mineral penting.
Situasi ini cukup kompleks. Meskipun AS menunjukkan itikad baik, Presiden AS Donald Trump sebelumnya meningkatkan tarif, dan kini juga membatasi visa pelajar China. Sikap AS ini jelas memancing reaksi keras dari Presiden China Xi Jinping. Ketegangan geopolitik ini menjadi pertimbangan penting dalam memprediksi pergerakan IHSG.
Analisis Teknikal IHSG: Potensi Penguatan Terbatas
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menganalisis secara teknikal. Ia melihat potensi penguatan terbatas IHSG dengan support di level 7.000 dan resistance di level 7.160. Analisis ini didasarkan pada data dan indikator pasar terkini.
Hal ini menunjukkan potensi fluktuasi harga yang terbatas. Pergerakan IHSG diperkirakan masih akan berada dalam rentang yang relatif sempit. Investor perlu mencermati perkembangan situasi geopolitik dan dinamika pasar untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.
Perkiraan IHSG dari Analis Binaartha Sekuritas
Analis dari Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, memberikan pandangan yang berbeda. Ia menilai IHSG menghadapi resisten Fibonacci di level 7.144. Jika IHSG mampu menembus level tersebut, maka tren kenaikan berpeluang berlanjut menuju resisten berikutnya di 7.216.
Namun, jika IHSG jatuh di bawah level 7.041, tren kenaikan diperkirakan akan berakhir. Rosanova juga menyebutkan level support IHSG berada di 7.041, 6.994, 6.929, dan 6.811, sementara level resistennya di 7.144, 7.181, dan 7.216. Ia menambahkan bahwa indikator MACD menunjukkan momentum bearish. Ini mengindikasikan potensi penurunan harga saham di pasar.
Secara keseluruhan, proyeksi pergerakan IHSG hari ini masih cukup beragam. Meskipun terdapat potensi penguatan, investor perlu tetap waspada terhadap berbagai faktor eksternal, terutama perkembangan hubungan AS-China dan kondisi geopolitik global. Pemantauan indikator pasar dan analisis teknikal secara berkala sangat disarankan untuk pengambilan keputusan investasi yang bijak. Penting untuk diingat bahwa pasar saham bersifat fluktuatif dan setiap keputusan investasi memiliki risiko.