Kontroversi masih mewarnai penunjukan Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Tiga federasi sepak bola, yaitu Irak, Uni Emirat Arab, dan Oman, telah melayangkan protes resmi kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) terkait keputusan ini.
Protes tersebut dilatarbelakangi oleh kurangnya transparansi AFC dalam proses penentuan tuan rumah. Kabar terpilihnya Arab Saudi dan Qatar sebenarnya telah beredar beberapa hari sebelum pengumuman resmi AFC.
Home Advantage Menuai Kekhawatiran
Keputusan ini menimbulkan kekhawatiran akan munculnya keunggulan kandang (home advantage) bagi timnas Arab Saudi dan Qatar.
Kedua tim akan mendapat dukungan penuh dari pendukungnya sendiri, sementara empat tim lainnya akan merasakan atmosfer tandang.
Situasi ini dinilai merugikan mengingat hanya dua tiket langsung ke Piala Dunia 2026 yang diperebutkan dalam putaran ini.
Muncul desakan di media sosial agar Arab Saudi dan Qatar tidak bermain di negara masing-masing. Salah satu usulan yang beredar adalah Arab Saudi bermain di Qatar dan sebaliknya.
Potensi Risiko Keamanan di Timur Tengah
Ketegangan politik di Timur Tengah juga menjadi sorotan. Para peserta khawatir akan keamanan dan keselamatan mereka jika putaran keempat tetap berlangsung di Arab Saudi dan Qatar.
Konflik antara Iran dan Israel dalam beberapa tahun terakhir, termasuk serangan rudal ke Teheran, menambah kekhawatiran akan potensi risiko keamanan.
Jika konflik tersebut berlanjut hingga Oktober 2025, FIFA dan AFC perlu mempertimbangkan pemindahan tuan rumah ke negara yang lebih aman dan kondusif.
Perlu dipertimbangkan juga dampaknya terhadap kesetaraan kesempatan bagi seluruh peserta kualifikasi.
Respons PSSI dan Harapan untuk Kompetisi yang Adil
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, merespons positif keputusan AFC, namun menekankan pentingnya pertandingan yang adil dan sportif.
Ia menyatakan bahwa Indonesia menghormati keputusan tersebut, mengingat kedua negara memiliki infrastruktur sepak bola kelas dunia.
Erick Thohir meminta AFC dan kedua negara tuan rumah untuk memastikan semua pertandingan berjalan adil dan sportif.
PSSI optimis Timnas Indonesia akan tetap berjuang maksimal, terlepas dari lokasi pertandingan.
Komitmen untuk menjunjung tinggi sportivitas dan semangat juang tetap menjadi prioritas utama bagi Timnas Indonesia.
Secara keseluruhan, kontroversi penunjukan tuan rumah putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia menyoroti pentingnya transparansi dan pertimbangan faktor keamanan dalam penyelenggaraan event olahraga internasional. Harapannya, AFC dan FIFA dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjamin kompetisi yang adil dan aman bagi seluruh peserta.