Ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel berpotensi memberikan dampak terbatas pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Meskipun demikian, para analis memprediksi potensi dampak tidak langsung yang perlu diwaspadai investor.
Beberapa analis meyakini bahwa ketegangan ini diharapkan mereda seiring upaya Iran untuk mendesak gencatan senjata melalui beberapa negara, termasuk Arab Saudi. Namun, potensi lonjakan harga energi global tetap menjadi perhatian.
Dampak Terbatas terhadap IHSG
Menurut Nafan Aji, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, dampak perang Iran-Israel terhadap IHSG diperkirakan terbatas.
Ia menambahkan, ketegangan geopolitik di Timur Tengah berpotensi mengganggu stabilitas fiskal Indonesia karena Timur Tengah merupakan produsen minyak utama.
Selain itu, hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia dan FOMC Economic Projections yang akan dirilis pekan ini juga akan mempengaruhi dinamika pasar.
Secara teknikal, IHSG diproyeksikan melemah terbatas karena tertahan oleh Moving Average (MA) 200 dan 20.
Eskalasi Konflik dan Kekhawatiran Investor
Herditya Wicaksana, Analis PT MNC Sekuritas, menyatakan dampak langsung perang Iran-Israel terhadap IHSG relatif kecil.
Namun, jika konflik meningkat dan meluas, hal tersebut berpotensi meningkatkan kekhawatiran investor dan mengakibatkan penarikan dana (outflow) dari pasar modal.
Investor cenderung akan beralih ke instrumen investasi yang dianggap lebih aman.
Kenaikan harga emas dan minyak mentah dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan dampak konflik terhadap komoditas.
Emiten berbasis emas dan energi minyak bumi diperkirakan akan terdampak.
Rekomendasi Saham dan Analisis Lebih Dalam
Rully Arya Wisnubroto, Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, mencatat penurunan tajam di pasar saham AS setelah eskalasi konflik Iran-Israel.
Operasi militer besar-besaran Israel terhadap Iran pada Jumat, 13 Juni 2025, dan balasan dari Iran, telah meningkatkan intensitas konflik.
Lonjakan harga minyak mentah Brent dan harga emas mencerminkan peningkatan permintaan aset safe haven.
Volatilitas pasar diperkirakan tetap tinggi dalam jangka pendek hingga menengah.
Potensi arus keluar dana asing dari pasar saham Indonesia, terutama saham-saham yang banyak dimiliki investor asing seperti BMRI dan BBRI, juga menjadi perhatian.
Saham terkait minyak dan emas, seperti MEDC, ANTM, dan MDKA, direkomendasikan sebagai pilihan yang lebih aman.
Faktor kunci yang perlu dipantau adalah serangan lanjutan, potensi balasan yang menargetkan Selat Hormuz, dan kemungkinan negosiasi nuklir atau upaya de-eskalasi.
Imam Gunadi, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, memproyeksikan IHSG akan melemah pada pekan ini dengan support di 6.994 dan resistance di 7.239.
Konflik Israel-Iran meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik ke negara lain, termasuk potensi keterlibatan kekuatan militer besar seperti AS.
Rekomendasi Saham PT Indo Premier Sekuritas
- Beli MEDC (Entry 1400, Target 1500, Stop Loss <1360): Kenaikan harga minyak global akibat terganggunya jalur distribusi melalui Selat Hormuz.
- Beli ELSA saat Breakout (Entry 520, Target 545, Stop Loss <505): Dampak serupa dengan MEDC karena ketergantungan pada Selat Hormuz.
- Beli ANTM saat Breakout (Entry 3350, Target 3600, Stop Loss <3240): Gelombang safe haven flows akibat konflik meningkatkan harga emas.
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Lakukan riset dan analisis sebelum berinvestasi. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul.
Kesimpulannya, meskipun dampak langsung perang Iran-Israel terhadap IHSG diperkirakan terbatas, potensi peningkatan volatilitas pasar dan pergerakan harga komoditas seperti minyak dan emas perlu dipertimbangkan oleh investor. Pemantauan perkembangan konflik dan indikator ekonomi makro sangat penting dalam pengambilan keputusan investasi.
