Pangeran Tidur, Al-Waleed bin Khaled bin Talal, kembali menjadi sorotan setelah beredar kabar palsu di media sosial. Unggahan di X (sebelumnya Twitter) dan Instagram mengklaim pangeran yang mengalami koma selama 20 tahun akibat kecelakaan mobil pada 2005 telah bangun. Klaim ini terbukti salah. Faktanya, foto yang beredar bukanlah Pangeran Al-Waleed, tetapi seorang pembalap reli. Mari kita telusuri lebih dalam kebenaran di balik kabar tersebut.
Klarifikasi Kabar Bangunnya Pangeran Al-Waleed
Berita mengenai Pangeran Al-Waleed yang bangun dari koma setelah 20 tahun beredar luas di media sosial. Unggahan tersebut menampilkan foto yang disertai narasi singkat, “The sleeping prince of Saudi awake after 20 years of being in coma.” Namun, penelusuran ANTARA membuktikan kabar tersebut tidak benar.
Tidak ada pernyataan resmi dari pihak keluarga kerajaan atau sumber terpercaya yang mengkonfirmasi kabar tersebut. ANTARA telah melakukan penyelidikan menyeluruh. Kesimpulannya, informasi ini adalah hoaks.
Identitas Pria dalam Foto yang Sesungguhnya
Foto yang digunakan dalam unggahan hoaks tersebut bukanlah Pangeran Al-Waleed. Setelah dilakukan penyelidikan, foto tersebut menampilkan Yazeed Al-Rajhi, seorang pembalap reli. Ia mengalami kecelakaan selama mengikuti Baja Jordan 2025. Informasi ini telah diberitakan oleh Arab News.
Perlu ditekankan perbedaan yang signifikan antara Pangeran Al-Waleed dan Yazeed Al-Rajhi. Kesamaan nama Arab dan kondisi yang sekilas mirip telah dimanfaatkan oleh penyebar hoaks untuk membuat informasi palsu tersebut tampak kredibel.
Kondisi Terkini Pangeran Al-Waleed dan Dukungan Keluarga
Kondisi Pangeran Al-Waleed hingga saat ini masih dalam keadaan koma. Meskipun demikian, keluarga kerajaan, khususnya Putri Reema binti Talal, bibinya, secara konsisten memberikan dukungan dan harapan. Putri Reema secara terbuka mengenang 20 tahun kepergian keponakannya ke dalam masa koma melalui unggahan di X.
Putri Reema bahkan mengunggah foto Pangeran Al-Waleed untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-36 pada 18 April 2025. Unggahan tersebut menunjukkan betapa besar harapan keluarga untuk kesembuhannya, meski hingga kini belum ada perkembangan signifikan sejak respon motorik ringan pada 2019.
Tanggapan Keluarga Kerajaan terhadap Hoaks
Meskipun tidak ada pernyataan resmi terkait beredarnya hoaks ini, aksi Putri Reema menunjukkan betapa pentingnya bagi keluarga untuk meluruskan informasi yang keliru. Unggahan-unggahan Putri Reema menunjukkan komitmen untuk menjaga privasi sekaligus memberitahu publik kondisi sebenarnya Pangeran Al-Waleed tanpa mengkonfirmasi ataupun membantah rumor yang beredar. Hal ini menjadi suatu bentuk komunikasi publik yang bijak dalam situasi sensitif.
Kesimpulannya, penting untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya lebih lanjut. Menggunakan sumber yang terpercaya dan melakukan verifikasi merupakan langkah penting untuk mencegah penyebaran informasi palsu. Kasus Pangeran Al-Waleed ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya literasi digital dan kewaspadaan terhadap hoaks. Harapan untuk kesembuhan Pangeran Al-Waleed tetap ada, namun informasi yang akurat dan bertanggung jawab harus diutamakan.