Mobil listrik taktis MV3-EV Pandu, atau Pandu TEF, buatan PT Pindad (Persero), menjadi pusat perhatian setelah peluncurannya di Indo Defence Expo & Forum 2025. Kendaraan ini diresmikan Presiden Prabowo Subianto, diklaim sebagai simbol kemandirian teknologi dan komitmen transisi energi Indonesia.
Namun, muncul pertanyaan seputar tingkat komponen dalam negeri (TKDN) MV3-EV Pandu. Apakah kendaraan ini benar-benar sepenuhnya diproduksi di Indonesia?
Tingkat Komponen Dalam Negeri MV3-EV Pandu
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Prima Kharisma, mengakui masih ada komponen yang diimpor.
Namun, ia menekankan komitmen Pindad untuk meningkatkan TKDN secara bertahap melalui kerjasama dengan industri dalam negeri.
Pengembangan MV3-EV Pandu bukan hanya tentang menciptakan kendaraan listrik taktis. Ini juga merupakan bagian dari upaya membangun ekosistem industri pertahanan yang mandiri.
Proses transisi dilakukan secara terstruktur, dimulai dari platform mesin pembakaran dalam (ICE) hingga generasi listrik.
Meskipun demikian, persentase TKDN MV3-EV Pandu belum dipublikasikan karena masih berstatus prototipe.
Desain dan Pengembangan Lokal
Keysha Wellviestu Zakri, Manager Rekayasa Mutu PT Pindad, menegaskan desain dan pengembangan MV3-EV Pandu dilakukan sepenuhnya oleh SDM lokal.
Pengembangan dimulai sejak 2002, dari desain hingga spesifikasi, melibatkan sepenuhnya tenaga kerja Indonesia.
Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia menuju transportasi ramah lingkungan.
Spesifikasi dan Fitur MV3-EV Pandu
MV3-EV Pandu merupakan kendaraan listrik taktis 4×4, dikembangkan dari platform MV3 (Maung).
Platform ini telah digunakan dalam berbagai varian, termasuk Garuda Limousine, kendaraan kepresidenan.
MV3-EV Pandu memiliki berat kosong 2,7 ton, motor listrik 160 HP (125 kW), dan kecepatan maksimum 100 km/jam.
Baterainya berkapasitas 67-100 kWh (350-400 Volt), dengan jangkauan hingga 400 km.
Baterai telah tersertifikasi tahan air IP67, cocok untuk medan ekstrem.
Dimensi kendaraan: panjang 4.760 mm, lebar 2.200 mm, tinggi 1.950 mm, dan ground clearance 220 mm.
Suspensi independen pada bagian depan dan belakang.
Nama “Pandu” terinspirasi dari tokoh Mahabharata, melambangkan pelopor dalam pengembangan kendaraan listrik taktis di Indonesia.
MV3-EV Pandu merupakan langkah signifikan dalam pengembangan kendaraan listrik taktis di Indonesia. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, komitmen PT Pindad untuk meningkatkan TKDN dan membangun ekosistem industri pertahanan nasional patut diapresiasi. Kehadiran kendaraan ini menandai babak baru dalam upaya Indonesia untuk mewujudkan kemandirian teknologi di sektor pertahanan dan otomotif.