Beredarnya informasi keliru mengenai kecelakaan pesawat jemaah haji asal Mauritania telah membanjiri media sosial beberapa waktu lalu. Informasi ini muncul menjelang keberangkatan jemaah haji dari berbagai negara ke Mekkah, menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat, terutama di Indonesia.
Konten manipulatif, foto dan video dengan konteks yang salah, tersebar luas dan memicu kepanikan. Ketakutan ini diperparah oleh isu penghentian visa furoda dan serangan terhadap maskapai nasional Yaman.
Bantahan Resmi dan Fakta Seputar Hoaks Jatuhnya Pesawat Jemaah Haji Mauritania
Klaim jatuhnya pesawat jemaah haji asal Mauritania yang menewaskan 200 orang di Laut Merah pada 28 Mei 2025 ternyata hoaks.
Direktur Haji Kementerian Urusan Islam Mauritania, El Waly Taha, secara tegas membantah kabar tersebut. Ia memastikan seluruh jemaah haji Mauritania telah tiba dengan selamat di Arab Saudi.
Mauritania Airlines juga mengeluarkan pernyataan resmi yang membantah adanya kecelakaan pesawat. Ketiga penerbangan mereka ke Arab Saudi pada 23, 24, dan 25 Mei 2025 semuanya mendarat tanpa insiden.
Analisis Konten Hoaks yang Beredar di Media Sosial
Sejumlah konten menyesatkan terkait insiden ini beredar di berbagai platform media sosial.
Satu gambar menampilkan pesawat jatuh, yang diklaim sebagai pesawat jemaah haji Mauritania.
Video lain yang diklaim sebagai detik-detik sebelum kecelakaan, ternyata merupakan rekaman kejadian turbulensi pesawat Lion Air JT 353 pada tahun 2018.
Analisis Foto dan Video yang Disebarluaskan
Foto pesawat terbakar yang beredar juga terbukti merupakan foto lama yang sudah ada sejak tahun 2017.
Sementara itu, sebuah video yang menunjukkan pesawat jatuh dan terbakar di laut, setelah diperiksa menggunakan alat deteksi konten AI, ternyata kemungkinan besar (87,2 persen) merupakan hasil buatan kecerdasan buatan (AI).
Video lain yang menampilkan pesawat jatuh ke laut juga telah beredar sejak tahun 2021, jauh sebelum tanggal yang disebut dalam berita hoaks.
Kesimpulan dan Imbauan Kewaspadaan
Kesimpulannya, seluruh informasi mengenai jatuhnya pesawat jemaah haji asal Mauritania adalah tidak benar. Informasi tersebut telah dibantah oleh pihak berwenang Mauritania dan maskapai penerbangan.
Penting bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap informasi yang beredar di media sosial dan memverifikasi kebenarannya dari sumber terpercaya sebelum menyebarkannya.
Penyebaran berita hoaks dapat menimbulkan kepanikan dan kerugian bagi banyak pihak. Mari bijak dalam bermedia sosial dan selalu mengedepankan akurasi informasi.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya literasi digital dan kemampuan kritis dalam menyaring informasi yang kita terima di dunia maya.