Telur, makanan pokok sarapan bagi banyak orang, kaya akan protein, vitamin, dan mineral. Namun, mitos seputar dampaknya terhadap kesehatan jantung masih beredar luas. Apakah benar telur membahayakan jantung? Ahli biokimia asal Prancis, Jessie Inchauspé, memberikan jawabannya.
Mitos Telur dan Kesehatan Jantung
Jessie Inchauspé, penulis buku terlaris *Glucose Revolution* dan *The Glucose Goddess Method*, mengatakan konsumsi telur tidak perlu dikhawatirkan. Dalam sebuah video Instagram, ia bahkan menyatakan mengonsumsi 3-4 butir telur setiap hari. Inchauspé menekankan bahwa manfaat nutrisi telur jauh lebih besar daripada risikonya. Satu butir telur besar mengandung sekitar 78 kalori, 6 gram protein, dan 5 gram lemak. Selain itu, telur juga merupakan sumber vitamin dan mineral penting.
Kandungan Gizi Telur dan Manfaatnya
Telur mengandung berbagai nutrisi penting. Satu butir telur rebus berukuran besar misalnya, mengandung 8% Vitamin A, 6% folat, 14% asam pantotenat, 23% Vitamin B12, 20% riboflavin, 7% fosfor, dan 28% selenium dari nilai harian yang disarankan. Selain itu, telur juga mengandung vitamin D, vitamin E, vitamin B6, kalsium, dan seng. Selama ini, kekhawatiran akan kandungan kolesterol telur sering dikaitkan dengan penyakit jantung.
Kolesterol Telur dan Penyakit Jantung: Pandangan Terbaru
Inchauspé menyatakan bahwa kolesterol dalam telur tidak berbahaya bagi kesehatan jantung. Ia menyarankan untuk tidak membatasi konsumsi telur. Menurut Inchauspé, penyebab utama penyakit jantung bukanlah konsumsi kolesterol dari telur, melainkan disregulasi glukosa dalam tubuh. Lonjakan kadar gula darah dan insulin dapat memicu masalah kesehatan kardiovaskular.
Faktor Utama Penyakit Jantung: Gula Darah dan Peradangan
Ahli kini melihat penyakit jantung dari dua sudut pandang. Pertama, partikel kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein) yang kecil dan padat, mudah menumpuk di dinding pembuluh darah. Kedua, peradangan dan oksidasi partikel dalam aliran darah. Inchauspé menekankan pentingnya mengelola gula darah dan mengurangi peradangan untuk mencegah penyakit jantung.
Mengurangi Gula, Kunci Kesehatan Jantung
Selama ini, fokus pencegahan penyakit jantung tertuju pada menghindari makanan tinggi kolesterol, termasuk telur. Namun, Inchauspé menyoroti peran penting gula dalam memicu produksi LDL partikel kecil dan oksidasi dalam aliran darah. Mengurangi asupan gula, menurut Inchauspé, adalah langkah utama dalam menjaga kesehatan jantung. Hal ini akan membantu mengurangi peradangan dan produksi LDL yang berbahaya. Dengan demikian, kekhawatiran tentang konsumsi telur sebagai penyebab penyakit jantung perlu dilihat kembali. Fokus utama seharusnya adalah pada pengaturan kadar gula darah dan pengurangan peradangan dalam tubuh.