Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat peningkatan kasus COVID-19 di sejumlah negara, terutama di Asia, pada minggu ke-12 tahun 2025. Berbagai varian virus turut mengalami peningkatan, memicu kekhawatiran akan potensi lonjakan kasus di Indonesia.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah antisipatif guna mencegah masuknya gelombang baru COVID-19 ke Indonesia.
Perketatan Pengawasan di Perbatasan
Nihayatul Wafiroh menekankan perlunya peningkatan pengawasan di pintu masuk negara, terutama di bandara dan pelabuhan yang berbatasan langsung dengan negara-negara yang mengalami peningkatan kasus COVID-19.
Pemeriksaan kesehatan yang lebih ketat perlu diterapkan untuk mencegah penyebaran virus masuk ke wilayah Indonesia. Hal ini merupakan langkah penting untuk melindungi masyarakat dari potensi ancaman gelombang baru pandemi.
Pelacakan dan Sosialisasi Vaksinasi
Selain perketatan di perbatasan, pemerintah juga perlu melakukan pelacakan terhadap masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19.
Data menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 yang diberikan beberapa tahun lalu masih efektif dalam mencegah infeksi, sehingga penting untuk mendorong masyarakat yang belum divaksinasi untuk segera mendapatkannya.
Sosialisasi penting dilakukan guna meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi dan protokol kesehatan. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan cakupan vaksinasi dan mengurangi risiko penularan.
Sosialisasi Protokol Kesehatan dan Kesiapan Fasilitas Kesehatan
Nihayatul juga menyoroti pentingnya sosialisasi kembali protokol kesehatan kepada masyarakat. Imbauan untuk lebih berhati-hati, terutama bagi mereka yang baru pulang bepergian dari negara-negara dengan kasus COVID-19 tinggi, sangat penting.
Lebih jauh, ia menekankan kesiapan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan sebagai hal yang krusial. Pemerintah perlu memastikan ketersediaan tempat tidur rumah sakit, alat kesehatan, dan tenaga medis yang memadai untuk menghadapi potensi peningkatan kasus COVID-19.
Kesiapan sumber daya manusia kesehatan juga menjadi perhatian utama. Pemerintah harus memastikan tenaga kesehatan terlatih dan siap menghadapi kemungkinan lonjakan pasien COVID-19.
Kewaspadaan dan Ketahanan Kesehatan Nasional
Ketua DPR RI, Puan Maharani, turut menyoroti lonjakan kasus COVID-19 di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Hong Kong. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan pemerintah.
Puan mengingatkan pemerintah untuk tidak menganggap enteng peningkatan kasus COVID-19 di kawasan Asia. Pemerintah harus bertindak cepat dan memiliki sense of urgency yang tinggi.
Puan juga menekankan pentingnya memastikan ketahanan kesehatan nasional. Hal ini meliputi kesiapan infrastruktur kesehatan, sumber daya manusia, dan strategi penanggulangan pandemi yang komprehensif.
Dengan begitu, Indonesia dapat menghadapi skenario terburuk dengan lebih baik dan meminimalkan dampak negatif dari potensi gelombang baru COVID-19.
Kesimpulannya, menghadapi potensi peningkatan kasus COVID-19, langkah proaktif dan komprehensif dari pemerintah sangat penting. Perketatan pengawasan perbatasan, percepatan vaksinasi, sosialisasi protokol kesehatan, dan peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan merupakan kunci untuk melindungi masyarakat Indonesia. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam menjaga ketahanan kesehatan nasional.