PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), bagian dari Holding BUMN Danareksa, telah menyelesaikan revitalisasi Studio Lokananta, studio rekaman legendaris di Solo, Jawa Tengah. Kini, Lokananta bukan hanya sekadar studio rekaman, tetapi telah menjelma menjadi pusat kreativitas yang berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia. Transformasi ini menandai babak baru bagi warisan budaya Indonesia sekaligus menjadi contoh sukses optimalisasi aset negara.
Lokananta, yang berdiri sejak 1956, memiliki sejarah panjang sebagai studio rekaman pertama di Indonesia. Studio ini juga merupakan pabrik piringan hitam, kaset, dan CD milik negara, yang telah melahirkan ribuan karya musik dari para seniman besar Indonesia.
Lokananta: Transformasi dari Studio Rekaman Legendaris Menjadi Pusat Kreativitas
Revitalisasi Lokananta dilakukan secara menyeluruh, mengubahnya menjadi ekosistem kreatif yang mengintegrasikan seni, sejarah, budaya, dan teknologi dalam satu lokasi terpadu. Fasilitas yang telah dimodernisasi kini siap mendukung industri kreatif di era digital.
PPA, sebagai pengelola, telah berhasil mengubah aset negara yang kurang dimanfaatkan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang berdampak luas bagi masyarakat, terutama generasi muda di industri kreatif. Hal ini sejalan dengan komitmen PPA dalam mengoptimalkan potensi aset negara.
Fasilitas Modern dan Kolaborasi Lintas Industri di Lokananta
Modernisasi Lokananta mencakup pembaruan fasilitas rekaman, pembangunan creative & commercial hub, ruang pertunjukan, galeri seni, dan area publik untuk komunitas seni dan pelaku ekonomi kreatif. Ruang-ruang ini dirancang untuk memfasilitasi kolaborasi lintas industri.
Direktur Investasi PPA, Ridha Farid Lesmana, menyatakan bahwa revitalisasi Lokananta merupakan wujud nyata komitmen PPA dalam mengoptimalkan aset negara dan menjadikannya pendorong pertumbuhan ekonomi. Lokananta kini menjadi ruang kolaborasi yang memberdayakan talenta lokal dan menciptakan nilai ekonomi baru.
Menjaga Warisan dan Menghadapi Tantangan Era Digital
Meskipun telah direvitalisasi secara modern, Lokananta tetap menjaga warisan bersejarahnya. Lebih dari 57.525 kekayaan intelektual musik tersimpan dan dilindungi di Lokananta.
Dengan fasilitas modern dan kolaborasi lintas sektor, Lokananta siap menjawab tantangan industri kreatif di era digital. Lokananta diharapkan dapat memperluas dampak positifnya terhadap perekonomian sekitar dan menjadi pusat kreativitas yang berkelanjutan.
Galeri Lokananta kini dibuka untuk umum, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menikmati sejarah dan perkembangan musik Indonesia. Kunjungan ke Lokananta menawarkan pengalaman unik yang memadukan sejarah, budaya, dan teknologi modern dalam satu lokasi.
Revitalisasi Lokananta bukan hanya sekadar proyek pembangunan fisik, tetapi juga sebuah strategi untuk melestarikan warisan budaya sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Suksesnya revitalisasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi upaya serupa dalam mengoptimalkan aset negara lainnya.