Pernahkah Anda mengalami situasi diabaikan begitu saja oleh seseorang setelah berkomunikasi intens? Fenomena ini dikenal sebagai *ghosting*, di mana seseorang tiba-tiba menghilang tanpa penjelasan. Keinginan untuk mendapat klarifikasi dan rasa penasaran yang menggebu seringkali mendorong korban *ghosting* untuk menghubungi pelaku. Namun, tindakan ini justru bisa berdampak negatif secara emosional.
Artikel ini akan membahas lima alasan mengapa Anda sebaiknya tidak menghubungi kembali seseorang yang telah melakukan *ghosting* kepada Anda. Mengakhiri kontak adalah langkah terbaik untuk melindungi kesehatan mental dan harga diri Anda.
Diam Adalah Sebuah Jawaban
Keheningan merupakan bentuk komunikasi. Keputusan untuk tidak membalas pesan atau panggilan sudah menjadi sebuah pernyataan sendiri. Ketidakhadiran mereka sudah menjadi jawaban atas pertanyaan Anda.
Patti Sabla, pekerja sosial klinis berlisensi, menjelaskan bahwa diam itu sendiri adalah bentuk komunikasi. Ia menegaskan bahwa *ghosting* sudah menjadi jawaban atas ketidakjelasan hubungan tersebut.
Melanjutkan komunikasi hanya akan mengajarkan mereka bahwa perilaku *ghosting* dapat diterima. Anda perlu menetapkan batasan dan mengajarkan orang lain bagaimana seharusnya memperlakukan Anda.
Keinginan untuk Menghubungi: Ilusi Kontrol
Rasa tidak nyaman pasca-*ghosting* seringkali disebabkan oleh kebutuhan biologis otak untuk memulihkan rasa aman dan kontrol. Keinginan untuk menghubungi, mengecek media sosial, atau mencari penjelasan sebenarnya adalah mekanisme bertahan hidup otak.
Dr. Arianna Brandolini, psikolog klinis, menjelaskan bahwa dorongan ini bukan karena cinta, melainkan “survival mode” otak yang mencoba memecahkan misteri. Penelusuran seperti itu jarang memberikan jawaban memuaskan dan justru menambah kecemasan.
Mencari Validasi dari Orang yang Tidak Menghargai
*Ghosting* dapat melukai harga diri. Banyak yang merasa perlu membuktikan kelayakan mereka dengan mendapatkan kembali perhatian dari pelaku *ghosting*. Ini bukan karena benar-benar menginginkan orang tersebut.
Keinginan ini lebih merupakan upaya meredakan perasaan ditolak dan mencari validasi bahwa mereka juga tertarik. Fokuslah pada diri sendiri dan harga diri Anda.
Ketidakmampuan Menyelesaikan Hubungan Secara Sehat
Orang yang melakukan *ghosting* seringkali kesulitan mengekspresikan perasaan secara dewasa. Mereka menghindari konfrontasi dan komunikasi langsung karena takut jujur.
Amy North, pelatih kencan daring, menjelaskan bahwa pelaku *ghosting* tidak layak diperjuangkan. Menghubungi mereka kembali hanya akan memperpanjang keterlibatan emosional dengan seseorang yang tidak menunjukkan itikad baik.
Anda Layak Dihargai
Poin terpenting adalah Anda berhak mendapatkan seseorang yang menghargai waktu, perasaan, dan keberadaan Anda. Alih-alih menghabiskan energi untuk seseorang yang menghilang tanpa alasan, fokuslah pada hubungan yang saling menghormati.
Berhentilah menghubungi mereka dan fokuslah pada diri sendiri dan membangun hubungan yang lebih sehat dan bermakna. Anda pantas mendapatkan perlakuan yang jauh lebih baik. Membiarkan diri Anda sembuh dari pengalaman ini adalah langkah penting menuju kebahagiaan dan kesehatan mental Anda.