Rupiah kembali menunjukkan performa positif terhadap dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa, 10 Juni 2025. Penguatan ini terjadi di tengah berbagai sentimen global dan kebijakan domestik yang memengaruhi nilai tukar mata uang.
Pada pukul 09.13 WIB, rupiah tercatat berada di level Rp 16.289 per dolar AS, menguat 2,00 poin (0,01 persen) dibandingkan penutupan hari sebelumnya di Rp 16.291 per dolar AS. Penguatan ini mencerminkan dinamika pasar yang kompleks.
Penguatan Rupiah Didorong Data Tenaga Kerja AS yang Positif
Ariston Tjendra, Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, menjelaskan bahwa data tenaga kerja AS bulan Mei memberikan sentimen positif terhadap dolar AS. Data Non Farm Payrolls (NFP) yang lebih baik dari ekspektasi pasar menunjukkan ketahanan ekonomi AS.
NFP bertambah 139.000 pekerjaan, melampaui proyeksi 130.000 pekerjaan. Tingkat upah per jam juga tumbuh 0,4 persen, lebih tinggi dari ekspektasi 0,3 persen.
Meskipun demikian, penguatan dolar AS tetap terbatas. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian seputar negosiasi tarif antara AS dan China yang masih berlangsung di London.
Perundingan Tarif AS-China dan Stimulus Pemerintah Indonesia Mempengaruhi Rupiah
Pasar masih menunggu hasil perundingan tarif AS-China. Selama menunggu, pergerakan dolar AS diperkirakan akan cenderung konsolidasi.
Di sisi lain, Ariston menilai lima paket stimulus pemerintah Indonesia berpotensi menjaga stabilitas rupiah, mencegah pelemahan yang signifikan terhadap dolar AS. Paket stimulus ini bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Ariston memprediksi rupiah berpotensi melemah hingga Rp 16.330 per dolar AS, dengan dukungan (support) di kisaran Rp 16.250.
Kurs Rupiah di Beberapa Bank Besar Indonesia
Berdasarkan Kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Kamis, 5 Juni 2025, berada di level Rp 16.277 per dolar AS. Ini merupakan penguatan dibandingkan hari Rabu, 4 Juni 2025, yang berada di Rp 16.305 per dolar AS.
Berikut kurs jual beli beberapa bank besar di Indonesia:
- BRI: Jual Rp 16.294, Beli Rp 16.268
- Bank Mandiri: Jual Rp 16.300, Beli Rp 16.270
- BNI: Jual Rp 16.380, Beli Rp 16.180
- BCA: Jual Rp 16.295, Beli Rp 16.275
- CIMB Niaga: Jual Rp 16.292, Beli Rp 16.267
Perbedaan kurs jual dan beli mencerminkan spread atau selisih harga yang diterapkan oleh masing-masing bank.
Secara keseluruhan, pergerakan rupiah terhadap dolar AS menunjukkan dinamika yang dipengaruhi oleh faktor-faktor global dan domestik. Meskipun ada potensi pelemahan, ketahanan ekonomi AS dan stimulus pemerintah Indonesia memberikan dukungan terhadap nilai tukar rupiah.
Pemantauan perkembangan negosiasi tarif AS-China dan sentimen pasar tetap penting untuk mengamati pergerakan rupiah ke depannya. Kejelasan kebijakan ekonomi global dan domestik akan sangat memengaruhi stabilitas nilai tukar rupiah.