PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, bersama Grup Krakatau Steel, telah menyiapkan lahan seluas lebih dari 500 hektare di Kawasan Industri Krakatau, Cilegon, Banten. Langkah strategis ini bertujuan untuk mendukung investasi besar di sektor industri baja nasional dan menarik investor kelas dunia. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk memperkuat sektor manufaktur dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku.
Persiapan lahan ini merupakan respon terhadap kebutuhan akan peningkatan kapasitas produksi baja di Indonesia. Peningkatan kapasitas ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan proyek-proyek strategis nasional yang sedang dan akan berjalan.
Investasi Strategis Delong Steel Group di Indonesia
Krakatau Steel telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Delong Steel Group, produsen baja peringkat ke-11 dunia dan ke-7 di China. Kerja sama ini mencakup penyediaan lahan seluas lebih dari 500 hektare untuk pembangunan pabrik baja terpadu.
Kolaborasi ini menandai langkah penting dalam pengembangan industri baja generasi baru di Indonesia. Delong Steel Group, bersama anak perusahaannya PT Dexin Steel Indonesia, berencana untuk membangun pabrik dengan kapasitas produksi hingga 3 juta ton baja per tahun.
Dukungan Penuh untuk Pengembangan Ekosistem Industri Baja
Direktur Utama Krakatau Steel, Akbar Djohan, menegaskan komitmen perusahaan untuk membangun ekosistem industri baja yang kuat dan berdaya saing global. Hal ini tidak hanya berfokus pada pembangunan pabrik baru saja, tetapi juga pada pengembangan seluruh rantai pasok industri baja di Indonesia.
Krakatau Steel melihat kerjasama ini sebagai sebuah peluang emas untuk meningkatkan daya saing industri baja nasional. Dengan hadirnya investor besar seperti Delong Steel Group, diharapkan akan tercipta lapangan kerja baru dan peningkatan pendapatan negara.
Proses Kerja Sama dan Kunjungan
Proses kerja sama diawali pada Mei 2025 dengan kunjungan tim perwakilan Krakatau Steel ke Delong Steel Group di China. Kunjungan tersebut menghasilkan penandatanganan MoU, meliputi pengadaan bahan baku dan potensi kerja sama lainnya.
Penandatanganan MoU juga disaksikan oleh Mr. Ding Liguo, Chairman of Shanghai Delong Steel Group. Setelah penandatanganan MoU, kunjungan balasan dilakukan oleh Delong Steel Group dan PT Dexin Steel Indonesia pada 3 Juni 2025 untuk meninjau lokasi rencana pabrik di Kawasan Industri Cilegon.
Potensi Peningkatan Kapasitas Produksi dan Dampak Positif
Pabrik baja terpadu yang direncanakan akan memiliki kapasitas produksi mencapai 3 juta ton per tahun. Ini akan secara signifikan meningkatkan kapasitas produksi baja nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Peningkatan kapasitas produksi ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Dampak positif tersebut antara lain terciptanya lapangan kerja baru, peningkatan devisa negara melalui ekspor, dan tercukupinya kebutuhan baja untuk proyek-proyek strategis nasional.
Langkah Krakatau Steel menyediakan lahan seluas lebih dari 500 hektare merupakan bukti nyata komitmen perusahaan dalam mendukung investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional. Kerjasama dengan Delong Steel Group diharapkan akan menjadi batu loncatan bagi kemajuan industri baja Indonesia dan mengangkat daya saing bangsa di kancah global. Ke depannya, peningkatan investasi di sektor ini akan mendorong terciptanya inovasi dan teknologi baru dalam industri baja Indonesia.