Ketegangan geopolitik di Timur Tengah meningkat tajam. Serangan saling balas antara Iran dan Israel, diikuti dengan aksi balasan dari Amerika Serikat, memicu kekhawatiran akan dampak global, termasuk pada industri otomotif.
Indonesia, sebagai negara pengekspor otomotif, berpotensi terdampak. Ekspor mobil ke Timur Tengah menjadi salah satu sektor yang dipantau ketat.
Ekspor Suzuki: Belum Terdampak Konflik Timur Tengah
Suzuki, salah satu produsen mobil yang mengekspor ke beberapa negara Timur Tengah, menyatakan hingga saat ini belum mengalami kendala ekspor.
Negara-negara tujuan ekspor Suzuki, seperti Brunei Darussalam, Kamboja, Filipina, Laos, Arab Saudi, Qatar, Tahiti, dan Barbados, tidak secara langsung terlibat dalam konflik yang sedang berlangsung.
Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales, Donny Saputra, menjelaskan bahwa jalur pengiriman ekspor Suzuki saat ini tidak melewati wilayah yang dianggap rawan konflik.
Kendati demikian, Donny mengakui bahwa pasar otomotif global dan domestik tetap menghadapi tantangan.
Ketidakpastian ekonomi global menjadi faktor utama yang mempengaruhi industri otomotif secara keseluruhan.
Tantangan Pasar Otomotif Global dan Domestik
Donny menjelaskan bahwa kondisi pasar otomotif Indonesia saat ini penuh tantangan.
Hal serupa juga terjadi di pasar ekspor beberapa negara tujuan ekspor Suzuki.
Kondisi ini, menurut Donny, bukan hanya dialami Indonesia, tetapi hampir seluruh dunia.
Penjualan domestik dan ekspor hingga bulan Juni 2025 masih menunjukkan tantangan yang signifikan bagi Suzuki.
Rantai Pasok Suzuki Tetap Lancar
Kekhawatiran akan terganggunya rantai pasok akibat konflik global juga muncul.
Namun, Suzuki Indonesia menyatakan bahwa rantai pasok mereka tetap berjalan lancar berkat strategi peningkatan komponen lokal.
Penggunaan komponen dalam negeri yang tinggi memungkinkan Suzuki mengurangi ketergantungan pada impor.
Pengalaman menghadapi pandemi COVID-19 pada tahun 2020-2023 telah mengajarkan Suzuki pentingnya mengamankan rantai pasok.
Strategi peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) terbukti efektif dalam menjaga kelancaran produksi dan ekspor.
Secara keseluruhan, meskipun situasi geopolitik Timur Tengah menimbulkan kekhawatiran, Suzuki Indonesia hingga saat ini belum mengalami dampak signifikan terhadap ekspornya. Namun, tantangan di pasar otomotif global dan domestik tetap menjadi fokus utama perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global yang masih berlanjut.