Tragedi jatuhnya pesawat Air India 171 di Ahmedabad, Gujarat, India, telah menewaskan lebih dari 240 orang. Angka korban jiwa awalnya diperkirakan mencapai 294, namun kemudian dikoreksi setelah ditemukan adanya penghitungan ganda. Di tengah duka mendalam ini, muncul sebuah kisah yang menggugah: Ramesh Viswashkumar, satu-satunya penumpang yang sejauh ini diketahui selamat.
Ramesh, warga negara Inggris berusia 40 tahun, berhasil meloloskan diri dari pesawat yang jatuh tersebut. Ia sedang dalam perjalanan pulang ke London bersama saudaranya saat kecelakaan terjadi.
Kisah Dramatis Kelangsungan Hidup Ramesh Viswashkumar
Menurut keterangan pihak kepolisian Ahmedabad, Ramesh berhasil menyelamatkan diri dengan melompat melalui pintu darurat. Posisi duduknya yang dekat dengan pintu darurat memungkinkan tindakan cepat tersebut.
“Dia duduk di dekat pintu darurat dan berhasil keluar dengan melompat,” jelas Vidhi Chaudhary, seorang pejabat kepolisian senior di Ahmedabad. Pernyataan ini disampaikan Chaudhary kepada awak media.
Pesawat Air India 171, yang awalnya dijadwalkan menuju Bandara Gatwick, London, mengalami kecelakaan di area permukiman. Pesawat menghantam sebuah asrama mahasiswa kedokteran yang terletak tak jauh dari bandara Ahmedabad.
Kecelakaan yang terjadi saat makan siang ini merupakan salah satu insiden penerbangan paling mematikan dalam satu dekade terakhir. Kecepatan dan dampak benturan membuat sebagian besar penumpang dan awak kabin menjadi korban.
Pengalaman Mengerikan di Tengah Reruntuhan
Saat ini, Ramesh dirawat di rumah sakit setempat. Dari tempat tidurnya, ia menceritakan pengalaman mengerikannya. Ia mengalami trauma yang mendalam.
Kepada Hindustan Times, Ramesh menggambarkan situasi setelah ia siuman. Ia dikelilingi oleh mayat-mayat dan bagian-bagian pesawat yang berserakan.
“Ketika saya siuman, mayat-mayat ada di mana-mana. Saya sangat ketakutan. Saya berdiri, lalu berlari,” kenangnya. Ia melanjutkan, “Seseorang menarik saya dan membawa saya ke ambulans, kemudian saya dibawa ke rumah sakit.”
Belum diketahui secara pasti apakah Ramesh melompat sebelum atau setelah pesawat menghantam tanah. Namun, boarding pass-nya menunjukkan ia duduk di kursi 11A, dekat dengan pintu darurat.
Beberapa video yang beredar di media sosial memperlihatkan seorang pria dengan ciri-ciri fisik mirip Ramesh. Pria tersebut terlihat berlumuran darah dan tertatih-tatih mencari pertolongan.
Pencarian Saudara dan Rasa Khawatir Keluarga
Ramesh bepergian bersama saudaranya, Ajay, yang duduk di baris berbeda. Ia sangat khawatir akan keselamatan saudaranya.
“Ketika dia menelepon kami, dia lebih khawatir tentang saudara saya yang lain, dan berkata ‘Temukan Ajay, temukan Ajay.’ Itu adalah satu-satunya hal yang dia pedulikan saat ini,” ungkap Nayan Kumar Ramesh, saudara Ramesh. Nayan mengonfirmasi keprihatinan mendalam Ramesh terhadap Ajay.
Keluarga Ramesh di Inggris telah mengonfirmasi keselamatannya. Mereka menolak memberikan informasi lebih lanjut dan menyatakan kesedihan mendalam atas tragedi ini.
“Kami sedang berduka. Kami sangat terpukul,” ujar Ajay Valgi, sepupu Ramesh yang tinggal di Leicester, kepada BBC. Ia menambahkan bahwa Ramesh hanya sempat mengatakan “baik-baik saja” saat dihubungi melalui telepon.
Tim penyelamat masih melakukan evakuasi dan pencarian korban. Pihak berwenang masih belum menutup kemungkinan adanya korban selamat lainnya di antara para korban luka yang dirawat.
Insiden ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan seluruh masyarakat. Semoga kisah Ramesh Viswashkumar dapat menjadi sumber kekuatan dan harapan di tengah tragedi ini. Proses investigasi untuk mengungkap penyebab kecelakaan tetap berjalan dan diharapkan dapat memberikan jawaban yang memuaskan bagi semua pihak.