Air mata Paul Pogba menjadi headline berita beberapa waktu lalu. Bukan air mata duka, melainkan luapan emosi seorang pesepakbola yang akhirnya kembali ke lapangan hijau setelah melewati masa-masa sulit. Kembalinya Pogba ke dunia sepakbola profesional ditandai dengan bergabungnya ia ke AS Monaco, sebuah langkah yang menandai kebangkitan kariernya yang sempat terpuruk.
Perjalanan Pogba menuju ke AS Monaco diwarnai dengan tantangan dan rintangan yang menguji mental dan fisiknya. Keberhasilannya ini merupakan bukti kegigihan dan determinasi seorang atlet kelas dunia untuk bangkit dari keterpurukan.
Dari Sanksi Doping hingga Kontrak Baru di Monaco
Paul Pogba kembali ke panggung sepakbola setelah menjalani sanksi doping. Sanksi tersebut awalnya dijatuhkan selama empat tahun oleh FIFA pada Februari 2024 karena kadar DHEA yang melebihi batas.
Setelah mengajukan banding ke Court of Arbitration for Sport (CAS), hukumannya dipangkas menjadi 18 bulan. Keputusan ini merupakan titik balik bagi Pogba, meskipun ia harus kehilangan kontraknya dengan Juventus.
Putusnya kontrak dengan Juventus terjadi pada November 2024 atas kesepakatan bersama. Pogba membutuhkan kesempatan bermain di liga lain untuk kembali menunjukkan kemampuannya.
Perjuangan Panjang Menuju AS Monaco
Selama masa hukuman, Pogba tidak menyerah. Ia fokus menjaga kondisi fisik dan mentalnya.
Pelatihan intensif dilakukan secara privat. Pogba berlatih keras, seperti layaknya pemain profesional, untuk mempersiapkan diri kembali ke lapangan setelah sanksi berakhir.
Pada awal 2025, ia mulai menjalani latihan rutin. Komitmennya luar biasa, meskipun tanpa klub dan tanpa kepastian masa depan.
Status bebas transfer setelah putus kontrak membuatnya dikaitkan dengan beberapa klub. Dari MLS hingga klub-klub di Belanda dan Jerman, semua menunggu kesiapan Pogba.
Kesempatan Emas di Ligue 1
AS Monaco melihat potensi besar dalam diri Pogba. Klub yang finis di peringkat tiga Ligue 1 musim lalu ini berani memberikan kesempatan padanya.
Walaupun sempat diragukan karena masa pemulihannya, Monaco menawarkan kontrak dua tahun. Kontrak ini dimulai setelah sanksi doping Pogba berakhir pada akhir Juni 2025.
Pengumuman resmi bergabungnya Pogba ke AS Monaco disambut haru. Air mata haru Pogba menjadi bukti betapa berartinya momen ini bagi dirinya.
Ia kembali ke lapangan hijau dengan semangat baru. Pengalaman pahit sebelumnya menjadi pelajaran berharga dalam perjalanan kariernya.
Kisah Paul Pogba menjadi inspirasi bagi atlet lain. Kegigihannya melewati masa-masa sulit membuktikan bahwa semangat pantang menyerah bisa membawa seseorang meraih kesuksesan.
Kembalinya Pogba ke AS Monaco bukan hanya sekadar transfer pemain. Ini merupakan simbol dari semangat pantang menyerah dan kekuatan mental seorang atlet kelas dunia dalam menghadapi tantangan berat. Ia membuktikan bahwa dengan kerja keras dan tekad yang kuat, kembali ke puncak karier adalah hal yang mungkin.