Megamendung, Bogor, Jawa Barat baru-baru ini menjadi tuan rumah kompetisi kuliner unik dan menarik. Sebanyak 90 juru masak dari IMPERIAL GROUP beradu keahlian dalam ajang “Clash of Flavours: Farm to Fire,” yang diselenggarakan oleh PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) melalui JAPFA FOOD.
Kompetisi yang berlangsung selama empat hari, 15-18 Juni 2025, ini bukan sekadar perlombaan. Ajang ini juga menjadi wadah untuk berkreasi dan mengeksplorasi potensi ayam dan daging sapi berkualitas dari JAPFA FOOD.
“Clash of Flavours: Farm to Fire”: Ajang Eksplorasi Rasa dan Keahlian
Para juru masak IMPERIAL GROUP berlomba menciptakan hidangan inovatif berbahan baku unggulan JAPFA FOOD. Kreativitas mereka terlihat tak hanya dalam cita rasa, tetapi juga estetika penyajian.
Kompetisi ini juga bertujuan memperkenalkan produk-produk JAPFA FOOD kepada para pelaku usaha kuliner. Bukan hanya sebagai penyedia bahan mentah, JAPFA FOOD ingin lebih dekat dengan para pemilik restoran.
Direktur JAPFA, Leo Handoko Laksono, menjelaskan tujuan di balik kompetisi ini. JAPFA FOOD ingin menggali ide-ide segar yang relevan dengan kebutuhan industri restoran.
Kolaborasi JAPFA FOOD dan IMPERIAL GROUP: Menuju Solusi Kuliner yang Komprehensif
Head of JAPFA FOOD Solutions, Melvany Kasih, menekankan pentingnya kolaborasi dengan IMPERIAL GROUP. JAPFA FOOD berkomitmen untuk mendukung mitra melalui berbagai bentuk kolaborasi.
Melvany menjelaskan bahwa “Clash of Flavours: Farm to Fire” hanyalah langkah awal. JAPFA FOOD berencana untuk mengembangkan lebih banyak potensi kolaborasi di masa depan.
Dengan konsep “one stop food solutions,” JAPFA FOOD tak hanya menyediakan bahan berkualitas, tetapi juga solusi komprehensif. Hal ini bertujuan untuk membantu para pelaku industri kuliner.
CEO IMPERIAL GROUP, Ma Wilianto, juga menyampaikan pandangannya. Kerja sama dengan JAPFA menjadi momentum penting untuk inovasi menu.
Ia menambahkan, kolaborasi ini juga mengintegrasikan prinsip keberlanjutan. Hal ini mencakup pengembangan menu dan sumber daya manusia, terutama para koki.
“Clash of Flavours” sebagai Katalis Pengembangan Talenta Juru Masak
Chef Martin Praja, salah satu juri, mengapresiasi kualitas kompetisi ini. Peserta tidak hanya menunjukkan keahlian teknis, tetapi juga kesadaran akan kualitas bahan baku.
Chef Martin menambahkan bahwa inisiatif seperti ini perlu ditingkatkan. Hal ini memberikan ruang bagi para koki untuk berkreasi dan berpikir visioner.
Chef Gilles Marx, juri lainnya, juga memberikan komentar. Ajang ini memberikan kesempatan berharga bagi para juru masak untuk mengeksplorasi potensi bahan baku lokal.
Ia menekankan bahwa kompetisi ini tidak hanya soal memenangkan hadiah. Kompetisi ini juga tentang membangun karakter seorang juru masak yang bertanggung jawab.
Dari 90 peserta, tiga tim berhasil meraih penghargaan. Masing-masing tim pemenang mendapatkan hadiah sebesar Rp20 juta.
- Tim pemenang kategori “Good Value” menciptakan Korean Pasta with Tori Uma Chicken.
- Tim pemenang kategori “Best Taste” menyajikan Thousand Flavours Beef.
- Sedangkan, “Top Choice” diraih oleh kreasi Ikan Dori Nasi Lemak Bulan Cinta.
Menu-menu pemenang akan dijual secara pre-order di seluruh outlet IMPERIAL KITCHEN. Sistem pre-order ini akan membantu melihat respons pasar terhadap menu baru.
Dengan tambahan elemen *storytelling*, diharapkan menu-menu tersebut akan lebih menarik bagi konsumen. Sistem penjualan terbatas, seperti penggunaan *time card*, juga akan diterapkan.
Secara keseluruhan, “Clash of Flavours: Farm to Fire” sukses menjadi platform kolaborasi yang inovatif. Kompetisi ini tidak hanya mendorong kreativitas para juru masak, tetapi juga memperkenalkan produk JAPFA FOOD kepada pasar yang lebih luas. Keberhasilan ini membuka jalan bagi lebih banyak inisiatif serupa untuk mengembangkan talenta kuliner di Indonesia dan mendukung penggunaan bahan baku berkualitas tinggi.