Jalan kaki selama 45 menit, sebuah aktivitas sederhana, ternyata memiliki manfaat luar biasa bagi penderita kanker. Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di *New England Journal of Medicine* (1/6/2025) menunjukkan bahwa olahraga ini memiliki efektivitas yang setara dengan pengobatan medis dalam mencegah kekambuhan kanker. Temuan ini dipresentasikan pada American Society of Clinical Oncology (ASCO) di Chicago.
Studi ini menunjukkan bahwa program latihan jalan kaki dapat secara signifikan mengurangi risiko kekambuhan kanker. Para peneliti menemukan bukti kuat yang mendukung manfaat olahraga ini, terutama setelah menjalani operasi dan kemoterapi.
Jalan Kaki 45 Menit: Setara Obat Kanker?
Penelitian yang melibatkan 900 pasien kanker usus besar stadium 2 dan 3 di enam negara (Kanada, Australia, Inggris, Israel, dan Amerika Serikat) membandingkan dua kelompok. Satu kelompok mengikuti program latihan jalan kaki terjadwal, sementara kelompok lainnya menerima materi edukasi tentang kesehatan.
Hasilnya mengejutkan. Kelompok yang mengikuti program latihan jalan kaki menunjukkan penurunan risiko kekambuhan kanker sebesar 28 persen dan penurunan risiko kematian akibat segala penyebab sebesar 37 persen. Kepala staf medis ASCO, Julie Gralow, bahkan menyatakan bahwa temuan ini merupakan bukti pertama yang menunjukkan olahraga lebih baik daripada beberapa obat dalam hal mencegah penyebaran kembali sel kanker.
Metodologi Penelitian dan Program Latihan
Para peserta dalam kelompok latihan dibimbing oleh pelatih untuk meningkatkan aktivitas fisik mereka secara bertahap. Kebanyakan peserta memilih jalan kaki 45 menit beberapa kali seminggu sebagai bentuk latihan mereka.
Program ini berlangsung selama tiga tahun, dengan sesi bimbingan dua mingguan di tahun pertama, kemudian bulanan di tahun berikutnya. Para peneliti juga mengambil sampel darah untuk meneliti mekanisme biologis di balik efektivitas jalan kaki dalam mencegah kekambuhan kanker.
Implikasi dan Penelitian Lebih Lanjut
Temuan ini memiliki implikasi yang sangat signifikan bagi pengobatan dan pencegahan kanker. Studi ini menunjukkan bahwa intervensi sederhana dan terjangkau, seperti jalan kaki rutin, dapat memberikan manfaat kesehatan yang besar bagi para penderita kanker.
Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk menyelidiki mekanisme biologis yang mendasari manfaat jalan kaki ini. Namun, temuan ini sudah cukup kuat untuk menyarankan agar aktivitas fisik dimasukkan sebagai bagian integral dari rencana pengobatan kanker. Selain itu, penelitian ini juga mendukung penelitian lain dari Dana Penelitian Kanker Dunia yang menyatakan aktivitas sedang yang meningkatkan detak jantung dapat mencegah kanker. Jalan kaki menjadi contoh mudah dan efektif. Ke depannya, diharapkan lebih banyak penelitian dilakukan untuk mengkaji lebih lanjut mengenai jenis, intensitas, dan durasi olahraga yang paling efektif bagi berbagai jenis kanker dan stadiumnya. Kesimpulannya, jalan kaki 45 menit tak hanya bermanfaat bagi kesehatan secara umum, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai terapi pendukung bagi penderita kanker.