PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus berupaya meningkatkan kenyamanan dan ramah lingkungan bagi para penumpangnya. Langkah terbaru mereka adalah memperluas fasilitas Water Station di berbagai stasiun di Indonesia. Inisiatif ini bertujuan mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai dan mendukung gaya hidup ramah lingkungan bagi para pelancong.
Hingga pertengahan 2025, sudah tersedia 102 unit Water Station di 39 stasiun. Penumpang dapat mengisi ulang air minum secara gratis dengan membawa tumbler pribadi mereka sendiri.
Ekspansi Water Station KAI: Langkah Nyata Menuju Transportasi Ramah Lingkungan
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyatakan bahwa Water Station dihadirkan untuk mendukung pengurangan sampah plastik. Kemudahan mengisi ulang air minum secara gratis diharapkan dapat mendorong penumpang untuk membawa tumbler.
Fasilitas ini tersebar di stasiun-stasiun utama di berbagai wilayah operasional KAI, termasuk Gambir, Bandung, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, dan Medan. Lokasi-lokasi ini menjadi pilihan favorit para pelancong, terutama saat musim liburan.
Langkah ini selaras dengan meningkatnya kesadaran akan konsep eco-traveling atau perjalanan berkelanjutan yang minim dampak lingkungan. KAI berupaya menjadi bagian dari solusi untuk mengurangi jejak karbon di sektor transportasi.
Perluasan Jangkauan dan Rencana Penambahan Fasilitas
KAI berencana menambah Water Station di beberapa stasiun lainnya. Stasiun Banjar, Tasikmalaya, Ketapang, dan Banyuwangi Kota menjadi target selanjutnya.
Keempat stasiun tersebut merupakan pintu masuk ke destinasi wisata alam dan budaya populer, baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Penambahan fasilitas ini diharapkan dapat semakin mendukung pariwisata berkelanjutan.
Anne Purba menambahkan bahwa KAI berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan Water Station. Harapannya, semakin banyak penumpang yang terbiasa membawa tumbler saat bepergian dengan kereta api.
Inisiatif Berkelanjutan KAI di Luar Water Station
Selain Water Station, KAI juga menerapkan berbagai inisiatif ramah lingkungan lainnya. Salah satunya adalah penerapan teknologi Face Recognition Boarding untuk mempercepat proses naik kereta tanpa perlu mencetak tiket fisik.
KAI juga telah beralih dari alat makan plastik ke wooden cutlery pada layanan makanan di kereta api. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen KAI untuk mengurangi sampah dan menerapkan praktik berkelanjutan.
Berikut daftar stasiun yang telah dilengkapi Water Station hingga saat ini:
- Daop 1 Jakarta: Gambir, Pasar Senen, Bekasi, Jatinegara, Cikarang
- Daop 2 Bandung: Bandung, Kiaracondong, Purwakarta, Padalarang
- Daop 3 Cirebon: Cirebon, Cirebon Prujakan, Jatibarang
- Daop 4 Semarang: Semarang Tawang Bank Jateng, Semarang Poncol
- Daop 5 Purwokerto: Purwokerto, Kutoarjo, Kroya, Kebumen
- Daop 6 Yogyakarta: Yogyakarta, Lempuyangan, Solo Balapan, Solo Jebres, Purwosari
- Daop 7 Madiun: Madiun, Kertosono, Kediri, Tulungagung, Jombang, Blitar
- Daop 8 Surabaya: Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, Malang, Lamongan, Sidoarjo, Wonokromo
- Daop 9 Jember: Jember
- Divre I Medan: Medan, Tebing Tinggi
- Divre IV Tanjungkarang: Tanjungkarang
Dengan berbagai inisiatif ini, KAI tidak hanya meningkatkan kenyamanan penumpang, tetapi juga menunjukkan komitmen nyata terhadap pelestarian lingkungan. Upaya ini diharapkan dapat menginspirasi sektor transportasi lainnya untuk turut serta dalam menciptakan perjalanan yang lebih ramah lingkungan.
Program Water Station merupakan salah satu contoh nyata bagaimana perusahaan transportasi dapat berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Semoga inisiatif ini terus berkembang dan menginspirasi sektor lain untuk mengikuti jejak KAI dalam mengurangi dampak lingkungan.