Pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise pada 16 Juni 2025 menyita perhatian publik. Bukan hanya karena prosesi akadnya yang khidmat, tetapi juga karena detail dekorasi kamar pengantin mereka yang viral di media sosial. Kemewahan dan sentuhan personal yang ditampilkan dalam ruang privat tersebut menciptakan suasana romantis dan berkesan.
Dekorasi kamar pengantin ini memadukan unsur klasik elegan dengan sentuhan personal yang emosional. Elemen-elemen kenangan masa kecil Al Ghazali sengaja ditampilkan, menambah kehangatan dan nilai sentimental bagi momen spesial tersebut.
Lorong Masuk yang Menawan
Koridor menuju kamar pengantin didesain dengan cat krem lembut. Lampu downlight menciptakan atmosfer tenang dan intim, khas ruang pengantin tradisional Jawa-modern.
Di dinding kanan, terdapat jam analog bundar dengan latar kaligrafi kayu hitam-emas. Beberapa foto kenangan masa kecil Al Ghazali menambah sentuhan personal.
Jalur karpet bercorak klasik membimbing tamu menuju rangkaian bunga segar di area ranjang. Transisi visual yang lembut ini menciptakan kesan yang elegan dan dramatis.
Sudut Bersantai dan Nostalgia Keluarga
Sebuah sofa recliner kulit espresso diletakkan di sudut ruangan. Sofa ini menyediakan tempat bersantai bagi pasangan setelah prosesi pernikahan.
Di atas sofa, terpampang bingkai foto keluarga besar Al Ghazali. Foto ini menghadirkan suasana hangat dan penuh nostalgia.
Unit AC split putih terpasang simetris di atas jendela. Hal ini menjaga suhu ruangan tetap nyaman dan menjaga estetika ruangan tetap seimbang.
Foto masa kecil Al Ghazali bersama orang tuanya sebelum berpisah menjadi poin emosional. Momen ini seolah memberkahi awal rumah tangga Al dan Alyssa dengan memori kebersamaan keluarga.
Kemewahan Ranjang dan Buket Bunga Raksasa
Ranjang kayu ukir berwarna gelap dilapisi seprai putih gading. Desain ranjang yang klasik dan elegan menambah kemewahan ruangan.
Di kaki ranjang, terdapat buket hydrangea dan lili putih raksasa. Buket ini menjadi simbol kemurnian cinta dalam tradisi pernikahan Indonesia.
Tirai linen netral membingkai jendela dan menapis cahaya alami. Hal ini menciptakan interior yang lembut tanpa silau.
Sebuah patung dekoratif etnik bernuansa cokelat tua diletakkan di samping jendela. Patung ini menambah karakter artistik ruangan dan merepresentasikan akar budaya keluarga Al Ghazali.
Lemari Baju dengan Sentuhan Dramatis
Lemari built-in dengan panel kayu gelap dan kisi-kisi geometris berfungsi ganda. Kisi-kisi ini membantu sirkulasi udara dan menambah nilai estetika.
Instalasi bunga anggrek putih dan paku pakis hijau ditempelkan di tengah panel lemari. Susunan bunga ini menciptakan garis diagonal yang memecah dominasi kayu gelap.
Lantai porselen krem dan cahaya downlight yang tersebar merata menonjolkan bunga. Teknik pencahayaan ini menunjukkan kemampuan dekorator dalam menyoroti focal point ruangan.
Wardrobe dan Harmonisasi Warna
Potret terakhir memperlihatkan panel lemari secara lebih luas. Pola kisi-kisi yang simetris dan proporsi bunga yang apik terlihat jelas.
Penempatan bunga di ketinggian tengah memungkinkan pasangan untuk menikmati pemandangan bunga dari ranjang. Hal ini menambah keindahan ruangan.
Kursi kulit hitam di samping ranjang menambah pilihan tempat duduk dan memberi aksen warna gelap. Hal ini menciptakan harmoni warna antara furnitur, lantai, dan dinding.
Langit-langit bertingkat (drop ceiling) dengan covelight halus memantulkan cahaya ke panel kayu. Detail arsitektural ini menambah dimensi dan mempercantik foto pernikahan indoor tanpa dekorasi yang berlebihan.
Secara keseluruhan, dekorasi kamar pengantin Al Ghazali dan Alyssa Daguise menunjukkan perpaduan apik antara kemewahan, tradisi, dan sentuhan personal yang emosional. Detail-detail kecil yang diperhatikan, mulai dari pencahayaan hingga pemilihan furnitur dan bunga, menciptakan suasana romantis dan tak terlupakan bagi pasangan tersebut. Penggunaan elemen-elemen nostalgia keluarga juga memberikan kedalaman emosional yang memikat.