Indonesia akan mengirimkan bantuan beras sebanyak 10.000 ton untuk masyarakat Palestina. Pengiriman bantuan kemanusiaan ini diumumkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, setelah rapat koordinasi bidang pangan di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Kamis (12/6/2025). Bantuan ini merupakan wujud kepedulian Indonesia terhadap situasi kemanusiaan di Palestina.
Pemerintah berkomitmen untuk segera menyalurkan bantuan tersebut. TNI akan menjadi pihak yang bertanggung jawab atas proses pengirimannya.
Bantuan Beras 10.000 Ton untuk Palestina
Zulkifli Hasan, atau yang akrab disapa Zulhas, menegaskan komitmen pemerintah untuk segera mengirimkan bantuan beras tersebut. Keputusan pengiriman 10.000 ton beras telah ditetapkan dan prosesnya akan dilakukan secepat mungkin.
Pengiriman bantuan direncanakan menggunakan jalur laut dan ditargetkan selesai pada bulan Juni 2025.
Proses pengiriman akan melibatkan kerja sama antar instansi pemerintah. Hal ini untuk memastikan bantuan sampai dengan tepat sasaran dan efisien.
TNI Ditugaskan Mengantarkan Bantuan
Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan menjadi ujung tombak dalam penyaluran bantuan beras ini. Mereka akan bertanggung jawab atas pengangkutan dan pengiriman hingga ke Palestina.
Zulhas menekankan kesiapan TNI dalam menjalankan tugas mulia ini. Mereka akan memastikan beras tersebut sampai dengan selamat kepada masyarakat Palestina yang membutuhkan.
Penggunaan jalur laut dipilih untuk efisiensi dan kapasitas angkut yang lebih besar. Hal ini memungkinkan pengiriman dalam jumlah besar sekaligus.
Proses dan Pendanaan Bantuan Beras
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa persiapan pengiriman akan rampung dalam tiga pekan mendatang.
Persiapan tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari pengemasan hingga koordinasi dengan pihak berwenang di Palestina.
Dana untuk bantuan beras ini akan bersumber dari Indonesian AID, yang dikelola oleh Kementerian Keuangan.
BUMN Bulog ditunjuk untuk menyediakan beras dari cadangan beras pemerintah (CBP). Hal ini memastikan kualitas dan kuantitas beras yang dikirim.
Proses penyaluran bantuan akan terus dipantau agar transparan dan akuntabel. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bantuan tersebut sampai kepada mereka yang berhak menerimanya.
Arief Prasetyo Adi menambahkan bahwa koordinasi dengan berbagai pihak, baik dalam negeri maupun internasional, akan terus dilakukan untuk memastikan kelancaran pengiriman bantuan. Transparansi dan akuntabilitas menjadi prioritas utama dalam proses ini.
Pengiriman bantuan beras ke Palestina ini merupakan bukti nyata komitmen Indonesia dalam membantu negara lain yang membutuhkan. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat Palestina dan berkontribusi pada stabilitas pangan di wilayah tersebut. Pemerintah akan terus memantau proses penyaluran bantuan dan memastikan efektivitasnya.