Optimisme pasar terhadap potensi negosiasi perdagangan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping mendorong penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi. Kabar rencana diskusi kedua pemimpin negara tersebut memberikan sentimen positif bagi investor.
IHSG dibuka dengan kenaikan 31,20 poin atau 0,44 persen, mencapai posisi 7.100,24. Indeks LQ45, yang melacak 45 saham unggulan, juga menunjukkan peningkatan sebesar 4,14 poin atau 0,52 persen, mencapai level 800,77.
Prospek IHSG: Pergerakan Variatif di Tengah Negosiasi Dagang
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, memprediksi pergerakan IHSG hari ini akan bersifat variatif, bergerak dalam rentang 6.980 hingga 7.125. Prediksi ini mempertimbangkan berbagai faktor global dan domestik yang memengaruhi pasar saham.
Kabar rencana diskusi Trump dan Xi Jinping menjadi faktor utama yang diperhatikan pasar. Hasil dari diskusi tersebut akan sangat berpengaruh terhadap sentimen investor global dan domestik.
Dinamika Global: Negosiasi Dagang AS-China dan Kebijakan Moneter
Negosiasi perdagangan antara AS dan mitra dagangnya tengah memasuki masa kritis. Batas waktu jeda 90 hari tarif resiprokal akan segera berakhir, sehingga perkembangannya sangat menentukan arah pasar.
Sebelumnya, Trump telah menaikkan tarif impor baja dan aluminium. Kebijakan ini berpotensi memengaruhi sentimen pasar, mengingat dampaknya terhadap industri global.
Data ekonomi AS juga turut menjadi sorotan. ISM Services PMI yang turun menjadi 49,9 pada Mei 2025 (dari 51,6 pada April 2025) menunjukkan kontraksi moderat di sektor jasa AS. Angka ini jauh di bawah ekspektasi pasar (52), menandakan penurunan aktivitas pertama sejak Juni 2024.
The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 4,25 hingga 4,5 persen pada pertemuan kebijakan berikutnya (17-18 Juni 2025). Keputusan ini akan turut memengaruhi pasar keuangan global, termasuk IHSG.
Wall Street ditutup variatif pada Rabu (3/6/2025). S&P 500 naik tipis (0,01 persen), Nasdaq Composite menguat (0,27 persen), sementara Dow Jones Industrial Average turun (0,22 persen).
Bursa Eropa justru ditutup menguat, didorong ekspektasi kemajuan dalam negosiasi dagang Uni Eropa dan AS. Euro Stoxx 50, FTSE 100, DAX, dan CAC 40 mencatat kenaikan.
Pasar Eropa juga menantikan pertemuan European Central Bank (ECB) pada Kamis, yang diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 bps.
Bursa saham regional Asia menunjukkan kinerja beragam. Nikkei dan Shanghai melemah, sementara Hang Seng dan Strait Times menguat.
Dinamika Domestik: Komitmen Percepatan Negosiasi Perdagangan Indonesia-AS
Di dalam negeri, Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia dan Menteri Perdagangan AS berkomitmen mempercepat negosiasi perdagangan kedua negara sebelum tenggat waktu perpanjangan tarif pada Juli 2025.
Komitmen ini disampaikan di sela Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Dewan OECD di Paris, Prancis. Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi dialog bilateral Indonesia-AS, khususnya terkait perdagangan dan investasi.
Secara keseluruhan, IHSG pagi ini bergerak menguat didorong optimisme terhadap potensi negosiasi AS-China. Namun, berbagai faktor global dan domestik lainnya perlu diperhatikan untuk memprediksi pergerakan IHSG selanjutnya. Penting bagi investor untuk mencermati perkembangan situasi global dan domestik sebelum mengambil keputusan investasi.
Ketidakpastian global, seperti perkembangan negosiasi dagang dan kebijakan moneter, tetap menjadi faktor kunci yang memengaruhi pergerakan IHSG. Oleh karena itu, analisis yang komprehensif dan pemantauan pasar secara berkelanjutan sangat dibutuhkan.