Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Selasa, 10 Juni 2025, dengan pergerakan positif. Hal ini terjadi setelah libur panjang Idul Adha. Rupiah juga menunjukkan penguatan di pasar spot. Kenaikan IHSG dan penguatan rupiah ini memberikan sentimen positif bagi pasar modal Indonesia.
Penguatan IHSG dan kinerja pasar saham regional turut dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi global. Pertemuan antara Amerika Serikat (AS) dan China di London untuk membahas perjanjian ekonomi menjadi salah satu faktor kunci yang diperhatikan pasar.
IHSG Menguat Signifikan di Awal Perdagangan
Pada pukul 09.02 WIB, IHSG tercatat berada di posisi 7.175,82. Ini menunjukkan kenaikan sebesar 61,98 poin atau 0,87 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di level 7.113,42. Sebanyak 244 saham menghijau, sementara 134 saham bergerak di zona merah. Sisanya, 248 saham stagnan. Nilai transaksi hingga pagi hari mencapai Rp 1,23 triliun dengan volume 1,67 miliar saham.
Aktivitas perdagangan yang cukup tinggi mengindikasikan optimisme investor terhadap prospek pasar saham domestik. Kenaikan IHSG yang signifikan menunjukkan kepercayaan investor terhadap kinerja ekonomi Indonesia.
Pertemuan AS-China dan Dampaknya terhadap Pasar Saham Global
Pertemuan antara AS dan China di London, yang dimulai sejak Senin dan diperkirakan berakhir Selasa malam waktu setempat, menjadi sorotan utama. Hasil pertemuan ini diproyeksikan akan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi global.
AS telah memberikan sinyal kesediaan untuk mencabut pembatasan ekspor, dengan syarat China juga melonggarkan ekspor mineral penting. Dinamika negosiasi kedua negara adikuasa ini akan sangat menentukan arah pasar saham global, termasuk IHSG.
Analisis Teknis IHSG dan Perkiraan Pergerakan
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menganalisis IHSG secara teknikal. Ia memprediksi penguatan IHSG akan terbatas, dengan support di level 7.000 dan resistance di level 7.160.
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, menambahkan perspektif lain. Ia melihat adanya resisten Fibonacci di level 7.144. Penembusan di atas level tersebut akan mendorong IHSG untuk melanjutkan tren naik menuju resisten berikutnya di 7.216. Namun, jika IHSG jatuh di bawah 7.041, tren naik diperkirakan akan berakhir. Level support lainnya berada di 7.041, 6.994, 6.929, dan 6.811, sementara level resisten lainnya di 7.181 dan 7.216.
Pergerakan Pasar Saham Regional
Mayoritas bursa saham di kawasan Asia dibuka dengan pergerakan positif pada hari Selasa. Strait Times naik 0,02 persen (0,94 poin) ke level 3.937,27. Shanghai Composite naik 0,03 persen (0,95 poin) ke level 3.400,72.
Nikkei mencatatkan kenaikan yang lebih signifikan, yaitu 0,98 persen (372,19 poin) ke level 38.460,80. Hang Seng juga menguat 0,05 persen (11,10 poin) ke level 24.192,53. Kinerja positif bursa-bursa regional ini turut memberikan sentimen positif bagi IHSG.
Pergerakan IHSG di awal perdagangan Selasa menunjukkan optimisme pasar, meskipun masih perlu mencermati perkembangan negosiasi AS-China. Analisis teknikal dari para ahli memberikan gambaran yang lebih rinci mengenai potensi pergerakan IHSG ke depan. Pemantauan ketat terhadap indikator ekonomi makro dan sentimen pasar tetap diperlukan untuk mengantisipasi potensi volatilitas. Perkembangan positif di bursa-bursa regional juga menjadi faktor pendukung bagi kinerja IHSG.