Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025. Koreksi ini terjadi di tengah pelemahan seluruh sektor saham dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kondisi pasar saham yang lesu ini menimbulkan kekhawatiran bagi investor.
IHSG dibuka pada posisi 7.107,78, mengalami penurunan sejak awal perdagangan. Penurunan ini menunjukkan sentimen negatif yang cukup kuat di pasar.
IHSG Anjlok 1,12 Persen
Pada pukul 09.38 WIB, IHSG telah anjlok 1,12 persen ke posisi 7.028. Indeks LQ45 juga ikut merosot, turun 1,4 persen ke posisi 741. Seluruh indeks saham acuan menunjukkan tren penurunan yang signifikan.
IHSG bergerak di kisaran tertinggi 7.115,90 dan terendah 7.021,18 selama awal sesi perdagangan. Sebanyak 428 saham mengalami penurunan harga, menekan IHSG ke bawah. Hanya 102 saham yang menguat, sementara 142 saham stagnan.
Total frekuensi perdagangan mencapai 385.487 kali dengan volume perdagangan 5,8 miliar saham. Nilai transaksi harian tercatat sebesar Rp 3,3 triliun. Nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah berada di kisaran 16.344.
Pelemahan di Seluruh Sektor Saham
Semua sektor saham mengalami penurunan. Sektor saham dasar mencatatkan koreksi terbesar, turun 2,67 persen. Sektor energi menyusut 1,7 persen, disusul sektor industri yang terpangkas 0,80 persen.
Sektor konsumsi non-siklikal turun 0,70 persen, dan sektor konsumsi siklikal melemah 1,02 persen. Pelemahan juga terjadi di sektor kesehatan (turun 1,01 persen), keuangan (turun 1,09 persen), dan properti (turun 1,48 persen).
Sektor teknologi turun 0,47 persen, infrastruktur susut 0,73 persen, dan sektor transportasi melemah 1,71 persen. Penurunan merata di semua sektor menunjukkan tekanan pasar yang luas.
Pergerakan Saham Tertentu dan Rekomendasi
Saham MKPI turun 3,63 persen ke Rp 23.250 per saham. Sebaliknya, saham SSIA naik 1,02 persen ke Rp 1.490 per saham. Saham KRYA mencatatkan kenaikan signifikan, melonjak 16,33 persen ke Rp 114 per saham.
Top Gainers dan Losers
Beberapa saham yang masuk dalam kategori *top gainers* antara lain LABA (naik 34,97 persen), PTMR (naik 26,92 persen), CSIS (naik 25 persen), dan INDS (naik 14,73 persen).
Saham-saham yang masuk *top losers* meliputi OBAT (turun 15 persen), MBSS (turun 14,89 persen), IOTF (turun 14,85 persen), dan SPRE (turun 9,85 persen).
Saham Teraktif
Saham BBRI menjadi yang teraktif berdasarkan nilai transaksi (Rp 241,7 miliar), diikuti ANTM (Rp 215,7 miliar) dan BRMS (Rp 153,6 miliar). Berdasarkan frekuensi perdagangan, BBRI tercatat paling aktif (16.200 kali), disusul KRYA (13.738 kali) dan ANTM (13.099 kali).
Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham
IHSG berpotensi melemah terbatas, dengan prediksi berada di kisaran 7.263-7.355 atau mengalami koreksi ke 6.721-6.919. Analisis dari PT MNC Sekuritas memperkirakan support di 7.079 dan 7.009, serta resistance di 7.240 dan 7.324. PT Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi support dan resistance di 7.040 dan 7.240.
Rekomendasi saham dari PT Pilarmas Investindo Sekuritas meliputi KRAS, HRUM, dan MEDC. Sementara itu, PT MNC Sekuritas merekomendasikan BBTN, JPFA, PSAB, dan TLKM. Investor disarankan untuk mempertimbangkan berbagai analisis sebelum mengambil keputusan investasi.
Penurunan tajam IHSG pada 19 Juni 2025 ini memberikan gambaran tentang volatilitas pasar yang tinggi. Investor perlu mencermati perkembangan ekonomi makro dan sentimen pasar secara keseluruhan untuk mengantisipasi fluktuasi di masa mendatang. Analisis dan diversifikasi portofolio investasi tetap menjadi kunci utama dalam menghadapi situasi pasar yang dinamis.