Shalat Idul Adha di Lapangan Garung, Butuh, Kalikajar, Wonosobo, Jawa Tengah, tahun 2025 lalu, menarik perhatian ribuan jemaah. Bukan hanya warga sekitar, namun juga wisatawan dari berbagai daerah, bahkan mancanegara, turut hadir.
Keindahan alam sekitar Lapangan Garung, dengan latar Gunung Sindoro dan Sumbing, menjadi daya tarik tersendiri. Peristiwa ini menunjukkan bagaimana sebuah acara keagamaan dapat sekaligus menjadi magnet wisata yang luar biasa.
Luberan Jemaah di Lapangan Garung
Ribuan jemaah memadati Lapangan Garung sejak dini hari. Jalan menuju lapangan pun ramai dipenuhi jemaah yang ingin menunaikan shalat Idul Adha.
Karena keterbatasan kapasitas lapangan, banyak jemaah yang tak kebagian tempat dan terpaksa melaksanakan shalat di sekitar perkebunan.
Pesona Alam dan Lonjakan Wisatawan
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, mengatakan Lapangan Garung memang sudah dikenal sebagai destinasi wisata. Kehadiran jemaah shalat Idul Adha semakin meningkatkan kunjungan wisatawan.
Bahkan, wisatawan mancanegara, khususnya dari Malaysia, turut hadir. Hal ini terbukti dari penuhnya kapasitas penginapan (homestay) di sekitar lokasi.
Pemandangan Gunung Sindoro dan Sumbing yang terlihat jelas saat cuaca cerah semakin menambah daya tarik lokasi ini. Kombinasi keindahan alam dan kegiatan keagamaan menciptakan pengalaman unik bagi para pengunjung.
Dampak Positif dan Tantangan ke Depan
Jumlah jemaah yang mencapai 27.000 orang jauh melebihi perkiraan panitia (5.000 orang). Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggara acara di masa mendatang.
Sunwiguna, panitia Shalat Idul Adha Dusun Garung, menyampaikan permohonan maaf kepada jemaah yang tidak mendapatkan tempat shalat. Kejadian ini menjadi pembelajaran berharga untuk pengelolaan acara serupa di tahun-tahun berikutnya.
Keberhasilan penyelenggaraan shalat Idul Adha di Lapangan Garung menunjukkan potensi besar integrasi wisata religi di Wonosobo. Namun, perencanaan yang matang dan antisipasi jumlah pengunjung yang membeludak menjadi kunci keberhasilan di masa depan.
Ke depan, perlu dipertimbangkan strategi pengelolaan pengunjung yang lebih efektif, termasuk penambahan kapasitas tempat shalat atau pengaturan alur jemaah. Koordinasi yang baik antar pihak terkait juga sangat penting untuk memastikan kenyamanan dan keamanan semua pengunjung.
Suksesnya shalat Idul Adha di Lapangan Garung bukan hanya sekadar peristiwa keagamaan, tetapi juga menunjukkan potensi besar Wonosobo sebagai destinasi wisata religi yang menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara. Semoga keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan wisata religi di daerah lain di Indonesia.