Tragedi Penikaman di Jambi: Seorang Anak Tikam Ibu Kandung dan Kekasihnya
Sebuah insiden penikaman yang menggemparkan terjadi di Kelurahan Suka Karya, Lorong Siswa, Kotabaru, Kota Jambi pada Kamis, 12 Juni 2025. Peristiwa ini melibatkan seorang anak laki-laki yang menikam ibu kandung dan pria yang diduga kekasih ibunya. Polisi telah merilis kronologi kejadian yang penuh drama dan mengungkap motif di balik aksi brutal tersebut. Kejadian ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan keprihatinan mendalam.
Kronologi Penikaman di Rumah
Peristiwa bermula sekitar pukul 10.15 WIB saat RK (22), pelaku penikaman, pulang ke rumah saat jam istirahat kerja. Ia mencoba masuk melalui pintu samping, namun terkunci.
RK kemudian mencoba memanggil, namun tak ada jawaban. Kepada polisi, ia mengaku tidak berhasil masuk melalui pintu samping.
Setelah beberapa saat mencoba pintu samping, RK akhirnya berhasil masuk rumah melalui pintu depan menggunakan kunci yang dibawanya.
Ia langsung menuju dapur. Kejadian selanjutnya terjadi begitu cepat dan penuh ketegangan.
Reaksi Ibu dan Penemuan Kekasih
Di dapur, ES (44), ibu RK, terlihat panik dan pucat saat melihat anaknya tiba-tiba muncul. Reaksi ibunya membuat RK curiga.
RK kemudian masuk ke kamar dan mengambil celana pendek. Kehadiran RK semakin membuat ES panik.
RK akhirnya mengecek di bawah tempat tidur dan menemukan Andi (33), pria yang diduga kekasih ibunya, sedang tengkurap tanpa busana.
Aksi Penikaman dan Penangkapan
RK mengangkat tempat tidur dan menarik Andi keluar. Didorong oleh emosi yang meluap, RK berlari ke dapur, mengambil pisau, dan menikam Andi di punggung.
ES mencoba melerai dan menghalangi anaknya, namun sayangnya, pisau juga mengenai punggungnya.
Andi berusaha melarikan diri ke rumah tetangga, namun RK mengejarnya dan kembali menikam punggung Andi.
Warga sekitar yang mendengar keributan kemudian datang dan berhasil menenangkan RK serta merebut pisau dari tangannya. Andi dan ES langsung dilarikan ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan medis.
Motif dan Kondisi Korban
Penyebab pasti motif penikaman masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Namun, dugaan sementara menyebutkan bahwa RK merasa cemburu dan marah karena melihat ibunya bersama Andi.
Kondisi Andi dan ES pasca penikaman masih belum diketahui secara detail. Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan dan mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan.
Pihak kepolisian menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Proses hukum akan terus berjalan sesuai prosedur yang berlaku.
Insiden penikaman ini menyoroti pentingnya komunikasi dan manajemen emosi dalam keluarga. Kejadian ini juga menjadi pengingat betapa pentingnya peran keluarga dan lingkungan dalam mencegah terjadinya kekerasan. Semoga kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih menghargai hubungan antarmanusia dan menyelesaikan konflik dengan cara yang damai dan konstruktif. Semoga korban segera pulih dan mendapatkan keadilan.