Kopi, minuman favorit banyak orang, dikenal dengan rasa pahitnya yang khas dan aroma yang menenangkan. Minuman ini sering menjadi teman setia saat bekerja maupun bersantai. Namun, rasa pahit yang pekat kerap membuat sebagian orang menghindari kopi.
Munculnya banyak gerai kopi kekinian memang berhasil menarik minat anak muda. Namun, bagi mereka yang kurang menyukai rasa pahit, solusi umumnya adalah menambahkan gula.
Mengurangi Pahit Kopi dengan Garam
Selain gula, ternyata ada bumbu dapur sederhana yang bisa digunakan untuk mengurangi rasa pahit kopi. Bumbu ini bahkan tidak akan mengubah cita rasa kopi secara keseluruhan.
Menurut akun Instagram @ruma.haqiqi, cukup tambahkan sedikit garam pada kopi yang sudah diseduh. Jangan terlalu banyak, cukup sejumput saja.
Metode ini, seperti yang dijelaskan oleh brilio.net, berdasarkan beberapa mekanisme kimia yang sederhana namun efektif. Garam mampu menekan rasa pahit.
Natrium dalam garam berinteraksi dengan reseptor rasa di lidah. Ini menghalangi sinyal rasa pahit menuju otak.
Selain itu, garam juga dapat meningkatkan rasa manis alami kopi. Meskipun garam sendiri tidak manis, ia memperkuat persepsi rasa manis.
Garam menurunkan ambang deteksi manis. Lidah pun akan lebih mudah mendeteksi rasa manis alami kopi tanpa tambahan gula.
Terakhir, garam membantu menetralkan rasa asam dalam kopi. Ini membuat kopi terasa lebih seimbang dan nyaman di lidah.
Kopi dan Dampaknya pada Hipertensi
Bagi penikmat kopi, terutama di akhir pekan, secangkir kopi bisa menjadi penyemangat. Namun, bagi penderita hipertensi, muncul kekhawatiran tentang dampaknya pada tekanan darah.
Kopi memang bisa menyebabkan lonjakan tekanan darah jangka pendek. Namun, efeknya bervariasi pada setiap individu.
Faktor-faktor seperti frekuensi konsumsi, genetik, usia, dan kebiasaan hidup, mempengaruhi respons tubuh terhadap kafein dalam kopi.
Hipertensi adalah kondisi kronis dengan tekanan darah tinggi pada dinding pembuluh darah. Kondisi ini berisiko tinggi terhadap penyakit jantung dan stroke.
Menurut Liputan6.com (15 Juni 2025), kafein dalam kopi dapat meningkatkan detak jantung dan menyempitkan pembuluh darah.
Kafein menghambat adenosin, molekul yang merelaksasi pembuluh darah. Ini menyebabkan peningkatan tekanan darah sementara, terutama pada mereka yang bukan peminum kopi reguler.
Hipertensi Berat dan Konsumsi Kopi
Studi di Journal of the American Heart Association menunjukkan fakta penting. Penderita hipertensi berat yang mengonsumsi lebih dari dua cangkir kopi berkafein per hari berisiko lebih tinggi.
Risiko kematian akibat penyakit jantung atau stroke meningkat dua kali lipat. Namun, hal ini tidak berlaku bagi mereka dengan tekanan darah normal atau yang rutin minum kopi.
Kesimpulannya, moderasi adalah kunci. Konsumsi kopi secukupnya dan perhatikan kondisi kesehatan pribadi.
Secara keseluruhan, menambahkan sedikit garam pada kopi dapat menjadi alternatif menarik bagi mereka yang ingin mengurangi rasa pahit tanpa harus menambahkan gula. Namun, penting untuk tetap memperhatikan kesehatan dan konsultasi dengan dokter, terutama bagi penderita hipertensi.
