Oki Setiana Dewi, kakak dari selebgram Ria Ricis, telah menghabiskan satu tahun terakhir di Mesir. Ia tengah menempuh pendidikan S1 di Universitas Al Azhar, salah satu universitas tertua dan paling bergengsi di dunia.
Kehidupan barunya di negeri piramida ini ternyata berjalan lancar. Oki berhasil beradaptasi dengan baik, menyeimbangkan peran sebagai mahasiswa dan ibu rumah tangga.
Kehidupan Akademik dan Keluarga di Mesir
Oki mengungkapkan bahwa hari-harinya di Mesir dipenuhi dengan kegiatan belajar. Ia mengambil jurusan Ushuluddin, yang berfokus pada studi prinsip-prinsip agama Islam.
Proses adaptasi berjalan mulus berkat dukungan keluarga. Anak-anaknya dengan cepat beradaptasi dengan lingkungan baru, bahkan sudah terbiasa berbahasa Arab dan Inggris.
Metode Belajar yang Unik
Salah satu pengalaman menarik yang dihadapi Oki adalah metode pembelajaran di Al Azhar. Sistem pendidikan di Mesir menekankan pada menghafal, baik Al-Qur’an maupun hadis.
Ini berbeda dengan pengalaman belajar Oki di Indonesia. Awalnya, ia merasa terkejut dengan banyaknya materi yang harus dihafal. Namun, ia kini telah menyesuaikan diri dan fokus pada studinya.
Oki menjelaskan, menghafal berbagai perkataan ulama dan hadis membutuhkan waktu dan fokus yang ekstra. Hal ini membuat jadwal belajarnya sangat padat.
Perbedaan Budaya dan Masyarakat Mesir
Selain metode belajar, Oki juga mencatat perbedaan budaya yang menarik antara Indonesia dan Mesir. Ia mengamati bahwa orang Mesir cenderung berbicara dengan nada suara yang lebih tinggi.
Sebaliknya, orang Indonesia dikenal lebih lembut dan sopan. Oki melihat ini sebagai kesempatan berharga bagi anak-anaknya untuk belajar tentang keberagaman budaya.
Anak-anaknya juga belajar bagaimana berinteraksi dengan masyarakat yang memiliki gaya komunikasi berbeda. Ini merupakan pengalaman berharga dalam pembentukan karakter mereka.
Aktivitas Malam Hari di Mesir
Oki juga berbagi pengalaman tentang aktivitas masyarakat Mesir di malam hari. Perbedaan waktu menyebabkan aktivitas di Mesir lebih ramai di malam hari, terutama di musim panas.
Waktu salat Isya yang jatuh sekitar pukul 10 malam membuat aktivitas di tempat umum masih ramai hingga larut malam. Oki merasa aman dan nyaman berjalan-jalan di malam hari.
Liburan musim panas selama empat bulan juga menjadi momen menyenangkan bagi anak-anak Oki. Mereka menikmati keramaian dan keamanan Mesir di malam hari.
Pengalaman Oki Setiana Dewi di Mesir menggambarkan tantangan dan keunikan menjalani pendidikan di negara dengan budaya yang berbeda. Selain tantangan akademik, ia juga berhasil beradaptasi dengan lingkungan dan budaya baru, memberikan pengalaman berharga bagi dirinya dan keluarganya. Kisah ini menginspirasi banyak orang untuk berani melangkah keluar dari zona nyaman dan mengejar impian, serta menghargai keberagaman budaya.