Harga Minyak Dunia Stabil: Perang Iran-Israel Berdampak?

Playmaker

Harga Minyak Dunia Stabil: Perang Iran-Israel Berdampak?
Sumber: Suara.com

Harga minyak dunia sempat mengalami gejolak signifikan akibat meningkatnya tensi geopolitik antara Iran dan Israel. Namun, situasi tersebut kini relatif stabil berkat ekspektasi peningkatan produksi dari OPEC+ dan perkembangan positif dalam negosiasi perdagangan global. Kenaikan harga yang tajam sebelumnya telah menimbulkan kekhawatiran di pasar, namun tanda-tanda pemulihan mulai terlihat. Mari kita telusuri lebih dalam faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas harga minyak terkini.

Stabilitas Harga Minyak Setelah Ketegangan Geopolitik

Harga minyak mentah Brent dan West Texas Intermediate (WTI) menunjukan penguatan tipis pada Selasa, 1 Juli 2025, setelah sebelumnya melonjak drastis. Brent ditutup pada USD 67,11 per barel, naik 0,55 persen, sementara WTI mencapai USD 65,45 per barel, juga naik 0,55 persen.

Pertemuan OPEC+ pada 6 Juli 2025 menjadi sorotan utama pasar. Aliansi produsen minyak ini diperkirakan akan mengumumkan rencana peningkatan produksi sebesar 411.000 barel per hari untuk Agustus. Keputusan ini akan sangat mempengaruhi tren harga minyak di masa mendatang.

Daniel Hynes, ahli strategi komoditas senior ANZ, menyatakan kekhawatiran pasar terhadap potensi peningkatan produksi OPEC+ yang cepat. Pernyataan ini menunjukkan sensitivitas pasar terhadap setiap perubahan kebijakan produksi minyak global.

Peran OPEC+ dan Negosiasi Perdagangan Global

Potensi peningkatan produksi minyak oleh OPEC+ sebagian diimbangi oleh optimisme terhadap kesepakatan perdagangan global. Kesepakatan ini diharapkan dapat meningkatkan permintaan energi di dunia, sehingga mengurangi dampak dari peningkatan produksi.

Ole Hansen dari Saxo Bank menjelaskan bahwa pasar saat ini mempertimbangkan dua faktor utama: rencana peningkatan produksi OPEC+ dan negosiasi perdagangan. Kedua faktor ini saling berinteraksi dan menentukan arah harga minyak.

Laporan Reuters, mengutip sumber dari OPEC+, menyebutkan rencana peningkatan pasokan 411.000 barel per hari merupakan kelanjutan dari tren serupa pada Mei, Juni, dan Juli 2025. Jika disetujui, total peningkatan pasokan OPEC+ sepanjang tahun ini akan mencapai 1,78 juta barel per hari.

Ketegangan Dagang dan Prediksi Harga Minyak di Masa Mendatang

Ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan mitra dagangnya juga tetap menjadi faktor yang perlu diperhatikan. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, memperingatkan potensi kenaikan tarif yang signifikan, meskipun negosiasi berlangsung.

Tenggat waktu tarif Presiden Trump pada 9 Juli 2025, yang memungkinkan kenaikan tarif dari 10 persen menjadi 11 persen hingga 50 persen, menambah ketidakpastian di pasar. Hal ini berpotensi mempengaruhi permintaan global dan harga minyak.

Morgan Stanley memprediksi harga minyak Brent akan turun ke sekitar USD 60 per barel pada awal 2026. Prediksi ini didasarkan pada perkiraan pasokan yang cukup dan meredanya risiko geopolitik setelah gencatan senjata antara Iran dan Israel. Lembaga ini juga memperkirakan kelebihan pasokan minyak global akan mencapai 1,3 juta barel per hari pada 2026.

Ketegangan antara Iran dan Israel yang dimulai pertengahan Juni 2025 sempat mendorong harga Brent menembus USD 80 per barel. Serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran pada 13 Juni memicu lonjakan harga yang signifikan.

Namun, setelah AS membalas serangan dan Presiden Trump mengumumkan gencatan senjata, harga minyak kembali turun ke level USD 67 per barel. Fluktuasi ini menunjukkan betapa sensitifnya pasar minyak terhadap perkembangan geopolitik.

Secara keseluruhan, stabilitas harga minyak saat ini merupakan hasil keseimbangan antara peningkatan produksi yang direncanakan oleh OPEC+, potensi peningkatan permintaan akibat kesepakatan perdagangan, dan meredanya tensi geopolitik setelah gencatan senjata antara Iran dan Israel. Namun, berbagai faktor ketidakpastian, seperti ketegangan dagang AS dan prediksi kelebihan pasokan di masa mendatang, masih perlu diwaspadai. Perkembangan selanjutnya akan menentukan arah harga minyak di masa depan.

Popular Post

Longsor Gunung Kuda Cirebon: Korban Tewas Bertambah, Pencarian Dihentikan

Berita

Longsor Gunung Kuda Cirebon: Korban Tewas Bertambah, Pencarian Dihentikan

Bencana longsor Gunung Kuda di Cirebon, Jawa Barat, telah menorehkan duka mendalam. Peristiwa dahsyat yang terjadi Jumat, 30 Mei 2025 ...

Daftar SPMB SMP Jakarta 2025: Panduan Aktivasi Akun & Jadwal Lengkap

Berita

Daftar SPMB SMP Jakarta 2025: Panduan Aktivasi Akun & Jadwal Lengkap

Pendaftaran siswa baru jenjang SMP di Jakarta untuk tahun ajaran 2025/2026 telah dimulai. Dinas Pendidikan Provinsi Jakarta telah membuka Sistem ...

Daftar SPMB Jakarta 2025: Jalur, Jadwal, dan Cara Daftar

Berita

Daftar SPMB Jakarta 2025: Jalur, Jadwal, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Jakarta 2025 resmi dibuka sejak Minggu, 16 Juni 2025. Calon siswa dapat mendaftar secara ...

DANA Kaget Hari Ini: Saldo Gratis 3 Juni 2025? Klaim Sekarang!

Gaya Hidup

DANA Kaget Hari Ini: Saldo Gratis 3 Juni 2025? Klaim Sekarang!

Dapatkan Saldo DANA Gratis Ratusan Ribu Rupiah! Begini Caranya Ingin mendapatkan saldo DANA gratis hingga ratusan ribu rupiah? Kesempatan ini ...

Tragedi Pegawai BI Tewas Lompat Helipad Gedung Kuningan

Berita

Tragedi Pegawai BI Tewas Lompat Helipad Gedung Kuningan

Tragedi di Gedung Bank Indonesia: Pegawai Meninggal Setelah Lompat dari Helipad Sebuah peristiwa tragis terjadi di Gedung Bank Indonesia (BI), ...

Tragedi Longsor Gunung Kuda Cirebon: Satu Warga Tewas Tertimbun

Berita

Tragedi Longsor Gunung Kuda Cirebon: Satu Warga Tewas Tertimbun

Tragedi longsor kembali menghantam area pertambangan galian C Gunung Kuda, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Peristiwa yang terjadi Jumat ...