Harga sejumlah bahan pokok di Indonesia mengalami fluktuasi pasca Hari Raya Idul Adha 2025. Beberapa komoditas menunjukkan kenaikan harga yang relatif kecil, sementara yang lain justru mengalami penurunan. Data ini dihimpun dari Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Senin, 9 Juni 2025. Perubahan harga ini penting untuk diperhatikan konsumen dan pelaku usaha dalam mengatur strategi belanja dan distribusi.
Harga telur ayam ras misalnya, mengalami kenaikan tipis menjadi Rp 29.257 per kg dari harga sebelumnya Rp 29.139 per kg. Demikian pula dengan cabai rawit merah yang naik menjadi Rp 51.204 per kg dari Rp 51.085 per kg. Kenaikan harga ini tergolong kecil dan masih dalam batas wajar.
Komoditas Pangan Pokok yang Mengalami Penurunan Harga
Sebaliknya, beberapa komoditas pangan pokok justru menunjukan tren penurunan harga. Beras premium misalnya, kini dijual dengan harga Rp 15.667 per kg, turun dari harga sebelumnya Rp 15.718 per kg. Penurunan harga juga terjadi pada beras medium, yang kini dibanderol Rp 13.802 per kg dibandingkan harga sebelumnya Rp 13.891 per kg.
- Beras SPHP Bulog mengalami penurunan harga menjadi Rp 12.540 per kg dari Rp 12.623 per kg. Penurunan harga ini cukup signifikan dan berdampak positif bagi konsumen.
- Harga jagung di tingkat peternak juga turun menjadi Rp 5.922 per kg dari Rp 6.160 per kg. Hal ini berpotensi menurunkan harga pakan ternak.
- Kedelai impor juga mengalami penurunan harga menjadi Rp 10.743 per kg, turun dari harga sebelumnya Rp 10.843 per kg. Perubahan ini perlu dipantau lebih lanjut.
Pergerakan Harga Bumbu Dapur
Bumbu dapur juga menunjukkan pergerakan harga yang beragam. Beberapa komoditas mengalami penurunan, sementara yang lain justru mengalami kenaikan harga. Perubahan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk musim panen dan permintaan pasar.
- Bawang merah mengalami penurunan harga menjadi Rp 37.975 per kg, turun dari Rp 38.972 per kg. Penurunan harga ini cukup signifikan.
- Bawang putih bonggol juga mengalami penurunan harga menjadi Rp 39.591 per kg dari Rp 39.898 per kg. Konsumen dapat memanfaatkan penurunan harga ini.
- Cabai merah keriting mengalami kenaikan tipis menjadi Rp 47.260 per kg, naik dari Rp 46.810 per kg. Kenaikan harga ini masih tergolong kecil.
- Cabai merah besar justru mengalami penurunan harga menjadi Rp 45.450 per kg dari Rp 48.279 per kg. Penurunan harga ini cukup menguntungkan konsumen.
Harga Daging, Minyak, dan Komoditas Lainnya
Selain komoditas pangan pokok dan bumbu dapur, beberapa komoditas lain seperti daging, minyak, tepung, dan garam juga mengalami pergerakan harga. Data Bapanas menunjukkan tren penurunan harga pada sebagian besar komoditas ini.
- Daging sapi murni mengalami penurunan harga menjadi Rp 133.867 per kg dari Rp 134.836 per kg. Penurunan harga ini relatif kecil.
- Daging ayam ras juga mengalami penurunan harga menjadi Rp 35.240 per kg dari Rp 35.621 per kg. Penurunan ini dipengaruhi oleh peningkatan pasokan.
- Harga gula konsumsi turun menjadi Rp 18.417 per kg dari Rp 18.436 per kg. Penurunan ini relatif kecil namun tetap positif.
- Minyak goreng kemasan, curah, dan Minyakita juga menunjukkan penurunan harga. Minyak goreng kemasan turun menjadi Rp 20.392 per liter dari Rp 20.795 per liter.
- Tepung terigu curah dan kemasan juga mengalami penurunan harga. Tepung terigu curah kini dijual seharga Rp 9.609 per kg dari Rp 9.799 per kg.
- Garam konsumsi juga mengalami penurunan harga menjadi Rp 11.364 per kg dari Rp 11.478 per kg. Penurunan ini cukup kecil.
- Ikan kembung dan tongkol mengalami kenaikan harga tipis, sementara ikan bandeng justru turun. Ikan kembung naik menjadi Rp 41.885 per kg dari Rp 40.931 per kg.
Pemerintah terus memantau perkembangan harga bahan pokok untuk menjaga stabilitas pangan nasional. Fluktuasi harga yang terjadi merupakan hal yang lumrah dan dipengaruhi banyak faktor. Konsumen diharapkan tetap bijak dalam berbelanja dan mengkonsumsi pangan secara sehat dan bergizi.
