Gunung Rinjani, gunung berapi tertinggi di Indonesia, kembali menjadi sorotan setelah serangkaian insiden kecelakaan pendaki dalam beberapa pekan terakhir. Penutupan sementara jalur pendakian dari Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak menjadi langkah yang diambil Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) untuk mencegah jatuhnya korban lebih lanjut.
Keputusan penutupan jalur ini diambil setelah tiga pendaki asing mengalami kecelakaan dalam waktu kurang dari sebulan. Insiden tersebut meningkatkan kekhawatiran akan keamanan dan kesiapan jalur pendakian Rinjani.
Tiga Pendaki Asing Alami Kecelakaan di Jalur Sembalun
Seorang pendaki asal Swiss, Benedikt Emmenegger (46), menjadi korban pertama yang jatuh saat turun dari Pelawangan menuju Segara Anak pada Rabu, 16 Juli 2025. Keesokan harinya, pendaki asal Belanda yang berdomisili di Denmark, Sarah Tamar van Hulten, juga mengalami nasib serupa di jalur yang sama.
Sebelum kedua insiden tersebut, seorang pendaki asal Malaysia, Nazli bin Awang Mahat, juga dilaporkan tergelincir dan jatuh sekitar 200 meter menuju danau pada 29 Juni lalu. Kondisi jalur yang licin diduga menjadi penyebab utama kecelakaan-kecelakaan ini.
Penutupan Sementara Jalur Pendakian dan Upaya Preventif TNGR
Balai TNGR menyatakan penutupan jalur pendakian sebagai upaya preventif untuk menghindari jatuhnya korban selanjutnya. Penutupan berlaku hingga batas waktu yang belum ditentukan, sementara asesmen dan perbaikan jalur sedang dilakukan.
Kepala TNGR, Yarman, menjelaskan bahwa jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak memang cukup ekstrem dan berbahaya jika tidak dilalui dengan hati-hati. Langkah perbaikan jalur sedang direncanakan dan akan segera dilaksanakan.
Pengumuman penutupan sementara jalur pendakian juga disampaikan melalui akun Instagram resmi TNGR. Pemesanan tiket melalui aplikasi eRinjani juga dihentikan sementara.
Asesmen dan Perbaikan Jalur Pendakian Rinjani
TNGR saat ini tengah melakukan asesmen untuk menentukan langkah perbaikan yang tepat. Hal ini penting untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para pendaki di masa mendatang.
Meskipun jalur pendakian ditutup sementara, pendaki yang telah memiliki tiket masih diizinkan untuk melanjutkan pendakian sesuai jadwal yang tertera pada tiket mereka. Namun, pendaftaran pendaki baru melalui aplikasi eRinjani dihentikan untuk sementara waktu.
Tim TNGR saat ini tengah mengevaluasi kebutuhan perbaikan jalur, termasuk kemungkinan pemasangan tali pengaman atau langkah-langkah keamanan lainnya. Prioritas utama adalah untuk memastikan keselamatan para pendaki.
Insiden jatuhnya pendaki di Gunung Rinjani ini menyoroti pentingnya keamanan dan kesiapan jalur pendakian. Penutupan sementara ini diharapkan dapat memberikan waktu bagi TNGR untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan sistem keamanan di jalur tersebut. Semoga ke depannya, peristiwa serupa dapat dihindari.
Dengan adanya tindakan preventif yang diambil TNGR, diharapkan jalur pendakian Gunung Rinjani dapat kembali dibuka dengan lebih aman dan nyaman bagi para pendaki. Keselamatan para pendaki tetap menjadi prioritas utama dalam pengelolaan kawasan konservasi ini.