Gunung Raung, gunung berapi aktif di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Pada Jumat, 20 Juni 2025, gunung ini mengalami dua kali erupsi dalam sehari. Letusan tersebut memuntahkan abu vulkanik hingga ketinggian signifikan.
Kejadian ini menjadi perhatian mengingat potensi dampaknya terhadap lingkungan sekitar. Penting untuk memahami kronologi erupsi dan langkah-langkah mitigasi yang telah diambil.
Erupsi Gunung Raung: Dua Kali Letusan dalam Sehari
Erupsi pertama tercatat terjadi pada pukul 02.24 WIB. Kolom abu vulkanik mencapai ketinggian 1.000 meter di atas puncak, atau setara 4.332 meter di atas permukaan laut (mdpl). Abu vulkanik terpantau menyebar ke arah selatan.
Tidak berselang lama, erupsi kedua terjadi pada pukul 18.11 WIB. Letusan kali ini lebih dahsyat, dengan kolom abu mencapai ketinggian 2.000 meter di atas puncak, atau 5.332 mdpl. Arah sebaran abu kali ini mengarah ke barat daya.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Raung, Burhan Alethea, mengkonfirmasi kedua peristiwa tersebut. Warna abu vulkanik yang dihasilkan terpantau berwarna kelabu.
Status Gunung Raung Tetap Waspada
Meskipun terjadi dua kali erupsi dalam satu hari, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid, memastikan status Gunung Raung tetap pada Level II atau Waspada.
Material yang dikeluarkan sejak 5 hingga 19 Juni 2025 didominasi abu vulkanik. Penyebarannya masih terbatas di sekitar kawah, sehingga belum ada perubahan signifikan pada potensi bahaya.
Pemerintah melalui Badan Geologi terus memantau aktivitas Gunung Raung secara intensif. Data pemantauan digunakan untuk mengevaluasi perkembangan aktivitas vulkanik dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat.
Rekomendasi dan Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik. Percaya hanya pada informasi resmi yang dikeluarkan oleh pihak berwenang, seperti PVMBG.
Sebagai tindakan pencegahan, masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Raung. Zona aman ini ditetapkan untuk mengurangi risiko terkena dampak erupsi.
Pentingnya kesadaran masyarakat untuk mengikuti arahan resmi menjadi kunci dalam meminimalisir dampak erupsi. Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangat krusial dalam menghadapi situasi ini.
Gunung Raung, dengan ketinggian 3.332 mdpl, merupakan salah satu gunung berapi aktif di Jawa Timur yang memiliki sejarah letusan panjang. Pemahaman sejarah letusan dan pemantauan aktivitas vulkanik secara terus menerus sangat penting untuk mitigasi bencana.
Informasi terkini dan akurat akan terus dipublikasikan oleh otoritas terkait. Masyarakat diharapkan tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari sumber terpercaya. Kesiapsiagaan dan kepatuhan terhadap rekomendasi resmi akan meminimalisir risiko yang ditimbulkan.
Dengan adanya pemantauan intensif dan informasi yang disampaikan secara transparan, diharapkan masyarakat dapat menghadapi situasi ini dengan bijak dan aman. Semoga aktivitas Gunung Raung segera mereda dan situasi kembali normal.